Find Us On Social Media :

Kaleidoskop 2023: 5 Jenis Penyakit Banyak Dialami Masyarakat Indonesia

Penyakit yang marak di 2023 memengaruhi kulit hingga saluran pernapasan.

GridHEALTH.id - Tahun ini terdapat sejumlah penyakit yang kasusnya menjadi sorotan masyarakat luas.

Kebanyakan, masalah kesehatan tersebut merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.

Masyarakat yang terdampak oleh penyakit-penyakit tersebut beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Jenis-jenis Penyakit yang Marak di 2023

Di penghujung tahun ini, mari kilas balik dalam kaleidoskop 2023. Berikut beberapa masalah kesehatan yang sempat menghebohkan.

1. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira.

Di Indonesia, penyakit ini sempat dilaporkan terjadi di Tulungagung, Jawa Timur dan Bantul, Yogyakarta.

Dilansir dari GridHEALTH (11/1/2023), tercatat ada tiga orang warga yang kehilangan nyawa akibat penyakit ini.

"Sejak akhir 2022 (November-Desember 2022) hingga awal Januari ini, sudah ada tiga warga meninggal akibat leptospirosis," kata Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Didik Eka saat itu.

Sementara itu di Bantul, tercatat ada 37 kasus, dengan 6 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

2. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

Selanjutnya pada Agustus 2023, kualitas udara yang buruk terutama di wilayah Jabodetabek, menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Melansir KompasTV (30/8/2023), tercatat di wilayah DKI Jakarta terdapat 100 ribu kasus ISPA per bulan.

Baca Juga: Kaleidoskop 2023: Sederet Artis yang Sukses Berjuang Melawan Kanker

Pada akhir Agustus 2023 lalu, tercatat ada sekitar 200 ribu kasus ISPA yang terjadi di Jakarta.

Penyakit ini mengakibatkan pengidapnya batuk-batuk, demam, suara serak, kelelahan, mata merah, sakit tenggorokan, dan hidung meler.

ISPA biasanya berlangsung sekitar satu hingga dua minggu. Pengobatan rumahan dan juga penggunaan obat yang dijual bebas, sudah cukup membantu mengatasinya.

3. Cacar monyet

Penyakit yang marak di 2023 selanjutnya adalah monkeypox atau lebih dikenal sebagai cacar monyet.

Penyakit akibat virus monkeypox ini, satu pasien pertama kali ditemukan di Indonesia pada 2022 lalu. Akan tetapi, kasusnya mereda. 

Baru, pada 2023 ini dilaporkan kembali ditemukan lagi kasus infeksi monkeypox yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Data terakhir Kementerian Kesehatan pada Desember 2023, terdapat 71 kasus yang terkonfirmasi.

Pasien cacar monyet didomasi oleh laki-laki dan tertular dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi.

4. Pneumonia mycoplasma

Selanjutnya pada awal November 2023, masyarakat dihebohkan dengan adanya kasus pneumonia misterius yang dilaporkan terjadi di China.

Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini, dilaporkan banyak dialami oleh kelompok usia anak.

Setelah dipelajari, sebagian besar kasus pneumonia misterius disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Baca Juga: Kasusnya Tengah Merebak, Kenali Perbedaan Gejala Pneumonia dan COVID-19

Selain di China, sejumlah negara melaporkan kasus infeksi ini, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, di Indonesia kejadian infeksi ini ditemukan pada Oktober hingga November.

Setidaknya ada 6 orang anak yang terinfeksi oleh bakteri mycoplasma pneumoniae, tapi saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Gejala yang paling khas dari penyakit ini adalah demam dan batuk yang bisa berlangsung selama 2-3 minggu. Disertai dengan nyeri tenggorokan, nyeri dada, dan badan lemas.

5. COVID-19

Sudah dinyatakan sebagai endemi, kasus COVID-19 pada akhir tahun ini tiba-tiba kembali melonjak.

Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia sudah terjadi bahkan sejak awal November lalu.

Data Kemenkes pada 26 Desember, ada 190 kasus yang terkonfirmasi dan 2.677 kasus aktif.

Selain varian Omicron XBB, kasus COVID-19 yang dilaporkan beberapa di antaranya juga disebabkan oleh varian EG.2 dan EG.5 atau Eris, serta JN.1.

Meski terjadi tren kenaikan, tapi kasusnya menurut Kemenkes masih berada di ambang batas aman.

Itulah beberapa penyakit yang marak di 2023. Rata-rata berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri.

Karena itu, untuk melindungi diri dari penyakit-penyakit tersebut, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu diterapkan dan melakukan vaksinasi bila diperlukan. (*)

Baca Juga: Varian COVID-19 JN.1 Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Karakteristiknya