GridHEALTH.id - Kali ini, akan membahas materi pelajaran Biologi kelas XI mengenai jenis sistem saraf.
Tahu tidak, di dalam tubuh terdapat jaringan komunikasi yang bernama sistem saraf.
Saraf membawa pesan dari dan ke, serta memberi tahu bahkan melakukan koordinasi pada seluruh bagian tubuh.
Jenis-jenis Sistem Saraf
Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, sehingga bisa melayani tubuh dengan berbagai cara.
Sistem saraf memiliki fungsi untuk meninjau dan mengumpulkan informasi yang terjadi di luar maupun dalam tubuh.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara kerja bagian tubuh ini, perlu memahami jenis sistem saraf, terdiri dari saraf pusat dan tepi.
a. Sistem saraf pusat
Ini merupakan bagian sistem saraf yang mengkoordinasikan semua fungsi saraf.
Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsangan saraf dari luar tubuh (eketroseptor) dan dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat terdiri dari:
* Otak
Terdapat dua bagian otak manusia, yakni otak kiri dan kanan. Otak kiri berfungsi mengendalikan tubuh bagian kanan dan sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri.
Tak hanya itu, otak dibagi lagi menjadi empat bagian yakni otak besar (cerebrum). Bagian otak yang besar dan mempunyai permukaan berlipat-lipat.
Baca Juga: Kadar Kolesterol Terlalu Rendah Ternyata Berbahaya, Berisiko Sebabkan Gangguan Saraf!
Cerebrum punya dua belahan yang dipisahkan oleh fisura longitudinal dan dihubungkan oleh serabut saraf. Otak besar terdiri dari otak depan, otak belakang, dan otak samping.
Selanjutnya ada otak tengah, yang berada depan. Pada dasar otak terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang befungsi mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.
Berikutnya adalah otak depan, terdiri atas talamus untuk semua rangsangan dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik.
Kemudian hipotalamus untuk mengatur suhu tubuh, mengatur nutrisi, mengatur agar tetap sadar, dan menumbuhkan sikap agresif.
Lalu ada otak kecil (cerebllum), yang merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerakan otot serta porsi tubuh.
Terakhir di otak ada sumsum lanjutan (medula oblongata), yang disebut juga batang otak. Ini merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Berfungsi mengatur denyut jantung, melebarkan dan menyempitkan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, hingga batuk dan muntah.
* Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis)
Selain otak, pada jenis sistem saraf pusat terdapat juga sumsum tulang belakang yang ada di rongga tulang belakang. Berfungsi menghubungkan impuls dari dan ke otak, menghasilkan gerakan refleks.
b. Sistem saraf tepi
Berikutnya adalah sistem saraf tepi, yang merupakan saraf-saraf pembawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Ini terdiri dari dua jenis sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
Sistem saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu pusat motoris pada serebrum.
Sementara sistem saraf tidak sadar yakni saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Berfungsi mengontrol organ-organ dalam tubuh. (*)
Baca Juga: Benarkah Berenang Bisa Meredakan Kecemasan? Ketahui Fakta dan Manfaatnya untuk Kesehatan