Find Us On Social Media :

10 Jenis Penyakit dan Kelainan Darah yang Sering Terjadi serta Gejalanya

Penyakit dan kelainan yang mengganggu fungsi darah.

GridHEALTH.id - Seperti diketahui, di dalam tubuh terdapat darah yang merupakan dari sistem sirkulasi.

Perihal darah, terangkum dalam buku pelajaran Biologi kelas XI SMA Kurikulum Merdeka mengenai Sistem Sirkulasi.

Darah manusia memiliki warna merah, karena di dalamnya mengandung haemoglobin.

Secara umum, komponen darah terbagi menjadi dua bagian yakni plasma darah yang berbentuk cair dan sel darah yang bentuknya padat.

Plasma darah merupakan 55% dari darah, yang terdiri atas 90% air, 8% protein, 0,9% garam mineral, dan 0,1% bahan organik seperti enzim atau asam amino.

Sementara itu, sel darah tersusun atas tiga sel di antaranya sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Dalam tubuh manusia, darah memiliki peran yang sangat penting, beberapa di antaranya:

* Mengangkut zat makanan, air dan oksigen, karbondioksida, dan zat sisa metabolisme menuju alat ekskresi serta hormon

* Menjaga keseimbangan suhu tubuh

* Menjadi alat pertahanan tubuh, terutama sel darah putih

* Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan jaringan

Baca Juga: Apa itu Leukosit? Perannya Penting dalam Lindungi dari Penyakit

Gangguan Kesehatan Pada Darah

Mengingat fungsinya yang sangat penting untuk kehidupan, menjaganya tetap sehat karena terdapat beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi.

Adapun jenis penyakit dan kelainan darah yang umum terjadi, di antaranya adalah berikut ini:

1. Anemia

Anemia merupakan penyakit yang terjadi akibat kekurangan eritrosit (haemoglobin), sehingga suplai oksigen ke jaringan menurun dan bisa mengganggu fungsi kerja sel.

Gejala anemia antara lain wajah pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbul bintik-bintik hitam di mata, jantung berdebar, dan denyut nadi di pergelangan tangan bertambah cepat.

2. Talasemia

Talasemia termasuk kelainan darah, yang berpengaruh terhadap sel darah merah atau eritrosit.

Pada pengidap talasemia, bentuk eritrosit tidak sempurna. Berbentuk bulan sabit, bukan seperti cakram.

Keluhan yang menjadi gejalanya yakni badan lemah, kulit kekuningan (jaundice), urine gelap, cepat lelah, denyut jantung meningkat, dan tulang wajah abnormal.

3. Polisitemia

Polisitemia juga merupakan kelainan darah, yang ditandai dengan adanya kelebihan produksi eritrosit.

Masalah kesehatan ini, sering menimbulkan keluhan berupan sakit kepala, kelelahan, vertigo, gangguan penglihatan, dan sensasi terbakar di ulu hati.

4. Leukemia

Jenis penyakit yang berdampak pada darah selanjutnya, yakni leukemia. Ini merupakan suatu kelainan karena jumlah leukosit terlalu banyak.

Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan limpa tidak bekerja dengan normal, sehingga produksi leukosit jadi berlipat ganda. Sedangan eritrosit dan trombosit turun.

Baca Juga: Kenali Struktur Jantung Lebih Jauh dan Fungsinya Bagi Tubuh Manusia

Penyakit ini menyebabkan tubuh pucat, nafus makan turun, kejang hingga penurunan kesadaran, dan pendarahan spontan.

5. Agranulositosis

Ini merupakan kondisi saat menurunnya daya tahan terhadap penyakit karena tubuh kekurangan leukosit.

Kelainan darah ini sifatnya cukup serius dan dapat mengancam jiwa. Gejalanya mencakup demam tiba-tiba, menggigil, nyeri tenggorokan, kelelahan, nyeri sendi dan otot, nyeri rongga mulut dan gusi, sariawan, dan gusi berdarah.

6. Trombositopenia

Trombositopenia merupakan penyakit yang ditandai dengan sedikitnya kandungan keping darah di dalam darah.

Jika kondisinya ringan, biasanya tidak menimbulkan gejala. Kondisinya bisa diketahui melalui pemeriksaan jumlah sel darah.

Gejala utama seperti mimisan, gusi berdarah, menstruasi lebih banyak dari biasanya, hematuria, BAB berdarah, hingga muntah darah baru muncul saat kondisinya sudah lebih lanjut.

7. Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah membeku ketika terjadi pendarahan. Penyakit ini terjadi akibat darah kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. 

8. Varises

Varises merupakan pelebaran pada pembuluh darah balik atau yang disebut vena.

Kondisi ini, sering terjadi di bagian bawah tubuh. Wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur.

9. Flebitis

Ini merupakan gangguan pada vena, berupa peradangan. Flebitis dapat disebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. 

Nah, itulah pembahasan mengenai darah dalam sirkulasi, serta penyakit dan kelainan yang sering terjadi. (*)

Baca Juga: Saluran dan Kelenjar Pencernaan, Kenali Cara Kerja Lambung dalam Mengolah Makanan