Find Us On Social Media :

Raja Charles Didiagnosis Kanker Saat Perawatan Pembesaran Prostat, Adakah Hubungannya?

Raja Charles III jalani pengobatan untuk kanker yang dialaminya.

GridHEALTH.id - Raja Charles III seperti yang dikabarkan, sedang menjalankan perawatan untuk kankernya.

Pekan lalu, Istana Buckingham memberikan kabar terbaru tentang kondisi kesehatan sang raja.

Diketahui, saat menjalani pengobatan untuk pembesaran prostat yang dideritanya, tim kesehatan menemukan kanker pada tubuh Raja Charles III.

Pada Sabtu (10/2/2024), ia muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik setelah diumumkan sedang menjalani pengobatan kanker.

Raja Charles III berterima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat dan mengatakan hal tersebut menjadi motivasi untuknya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas banyak dukungan dan harapan baik yang saya terima dalam beberapa hari terakhir," ujarnya dikutip dari CNN (10/2/2024).

"Seperti yang diketahui semua orang yang terkena kanker, pemikiran baik seperti itu merupakan penghiburan dan dorongan terbesar," sambungnya.

Adakah Kaitan Kanker dengan Diagnosis Penyakit Sebelumnya?

Diberitakan sebelumnya, Raja Charles III mengalami pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH).

Dokter spesialis urologi dr. Hilman Hadiansyah, Sp.U mengatakan, ini merupakan masalah kesehatan yang umum dialami lansia.

"Usia merupakan faktor risiko paling kuat untuk penyakit benign prostatic hyperplasia," kata dokter Hilman kepada GridHEALTH.

Sekitar 50% pria mengalami kondisi ini saat berusia 60 tahun dan 90% pada usia di atas 80 tahun.

Baca Juga: Raja Charles III Didiagnosis Kanker, Ketahui Jenis-jenis Kanker yang Umum pada Lansia

"Pembesaran prostat (sifatnya) jinak, merupakan pembesaran organ prostat akibat bertambahnya sel-sel pada organ prostat," jelasnya.

Perlu diketahui, seiring bertambahnya usia pria, prostat akan mengalami perkembangan.

Ketika ukuran prostat membesar, bagian uretra akan tertekan. Lapisan dinding kandung kemih menebal dan seiring waktu akan melemah.

Hingga akhirnya hilang kemampuan untuk mengosongkannya secara penuh dan urin tetap berada di kandung kemih.

Lantas, apakah pembesaran prostat yang dialami Raja Charles III bisa berakibat kanker?

Terdapat satu studi yang menemukkan pria dengan BPH memiliki risiko kanker prostat 2-3 kali lipat dan 2-8 kali berisiko meninggal karena kanker tersebut.

Studi itu dipublikasikan di European Urology pada 2011. Ditemukan, dari 187.591 pasien BPH yang pernah dirawat sepanjang 1980-2006, 7.076 pasien meninggal akibat kanker prostat.

Akan tetapi, ditegaskan bahwa data tersebut tidak bisa digunakan untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat.

Adapun komplikasi yang disebabkan oleh pembesaran prostat yakni resistensi urin atau ketidakmampuan buang air kecil.

Risiko komplikasi yang lainnya yakni infeksi saluran kemih (ISK), batu kandung kemih, kerusakan kandung kemih, dan kerusakan ginjal akibat tekanan berlebih di kandung kemih.

Hingga saat ini pun, pihak Istana Buckingham juga masih belum menjelaskan secara rinci jenis kanker yang dialami oleh Raja Charles III. (*)

Baca Juga: Menghantui Lansia, Bisakah Pembesaran Prostat Seperti Raja Charles Dialami Usia Muda?