Find Us On Social Media :

Penting untuk Deteksi Dini, Berapa Biaya Tes HIV AIDS di Rumah Sakit Pemerintah?

Pemeriksaan HIV/AIDS dilakukan dengan mengambil sampel darah.

GridHEALTH.id - Diagnosis HIV/AIDS dapat diketahui dengan melakukan tes kesehatan khusus.

AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome adalah suatu kondisi yang berkelanjutan, bisa disebut juga sudah sampai tahap kronis.

Penyakit ini disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau dikenal secara awam sebagai HIV.

Mengutip Mayo Clinic, HIV merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh kurang mampu melawan infeksi dan penyakit.

Jenis Tes HIV/AIDS

Pemeriksaan penyakit ini disarankan untuk semua orang, terutama yang sudah aktif secara seksual.

Beberapa faktor yang meningkatkan HIV/AIDS di antaranya melakukan hubungan intim dengan orang yang positif tanpa diketahui, penggunaan jarum suntik tidak steril, atau mengidap penyakit menular seksual seperti sifilis.

Melakukan tes penting, untuk deteksi dini, sehingga bisa cepat memulai pengobatan dan mengurangi risiko penularan lebih lanjut.

Terdapat macam-macam jenis tes HIV yang dapat diikuti, di antaranya sebagai berikut:

1. Tes antibodi

Tes yang dilakukan dengan memeriksa kandungan antibodi HIV di dalam tubuh. Biasanya, antibodi HIV terdeteksi 1-3 bulan setelah terpapar oleh virus.

Tes antibodi ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yang meliputi rapid test dengan diambil sampel darah dan hasilnya keluar dalam 20 menit.

Selain itu, ada juga ELISA test yang memerlukan waktu 1-3 hari dan western blot test untuk memastikan adanya peningkatan antibodi terhadap protein HIV yang spesifik. 

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Membuat Asuransi Kesehatan dan Tips Agar Klaim Tak Ditolak

2. Tes PCR

Ada juga tes PCR (polymerase chain reaction), yang dinilai tingkat keakuratannya lebih tinggi dibanding yang lain.

Tes ini dilakukan dengan memeriksa materi genetik HIV, yakni DNA dan RNA, di dalam darah pasien. Hasilnya bisa didapatkan dalam 2 hari.

Biaya Tes HIV/AIDS

Dari situs Yayasan Kasih Globalindo, biaya pemeriksaan HIV seseorang dikenakan sekitar Rp250.000.

Sementara, jika melakukan layanan home service alias pemeriksaan di rumah, biayanya mulai Rp150.000 hingga Rp1.500.000.

Sedangkan biaya pemeriksaan HIV/AIDS di rumah sakit pemerintah, bagi peserta BPJS aktif digratiskan.

Ini sesuai dengan Peraturan Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2015.

Di mana semua peserta JKN yang terdeteksi mengalami HIV/AIDS, dijamin biaya pengobatannya sesuai ketentuan yang berlaku.

Kemudian, pembiayaan pengobatan pasien HIV/AIDS di fasilitas kesehatan pertama, seperti Puskemas, termasuk dalam Paket Kapitasi. Sedangkan di Faskes Rujukan Tingkat Lanjut termasuk paket INA CBGs.

Selanjutnya, biaya pemeriksaan laboratorium untuk monitoring rutin pasien HIV/AIDS dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai ketentuan pedoman pengobatan HIV/AIDS dari Kementerian Kesehatan.

Pembiayaan terkait obat-obatan yang dijamin oleh BPJS, sesuai ketentuan pengobatan yang terdapat di dalam Formularium Nasional.

Terakhir, administrasi klaim pembiayaan perawatan dan pengobatan melalui JKN sesuai dengan ketentuan klaim FKTP dan FKRTL termasuk penagihan klaim Gawat Darurat. (*)

Baca Juga: Kenali 8 Tanda Awal Bayi Baru Lahir Tetular HIV/AIDS, Percepat Tindakan Pengobatan