Find Us On Social Media :

Seberapa Berbahayanya Flu Singapura yang Saat Ini Kasusnya Meningkat?

Mengobati flu Singapura dengan penanganan suportif.

GridHEALTH.id - Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) belakangan kasusnya mengalami peningkatan di Indonesia.

Penyakit ini umumnya dialami oleh anak-anak yang berusia di 10 tahun ataupun di bawahnya.

Namun tidak hanya itu, orang dewasa pun, seperti yang terjadi pada YouTuber Vincent Raditya juga bisa mengalaminya.

Flu Singapura ditandai dengan munculnya lenting kemerahan di telapak tangan, kaki, dan sekitar mulut.

"Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bentol merah di tangan kaki dan mulut dan seringkali disertai demam dan nyeri menelan," kata dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes, kepada GridHEALTH, Rabu (27/3/2024).

Ruam lenting pada kulit berukuran kecil, sekitar 2-6 milimeter dan bisa ditemukan juga di sekitar pusar ataupun anus.

Selain itu, ada juga gejala flu Singapura lainnya yang menjadi penyerta dari kondisi ini.

"Gejala penyerta lainnya yaitu mirip gejala penyakit virus pada umumnya, (seperti) demam, rewel, batuk pilek, terkadang ada diare dan muntah," sambungnya.

Lantaran kebanyakan terjadi pada anak-anak, sebagian besar orangtua mungkin khawatir dengan penyakit ini.

Berbahayakah Flu Singapura?

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC), penyakit ini umumnya tidak sering, tapi cukup menular.

Virus Coxsackie yang menjadi penyebab flu Singapura, dapat ditularkan melalui droplet ketika batuk, bersin, atau berbicara.

Baca Juga: Kasusnya Tembus 5 Ribu, Waspadai Gejala Flu Singapura Selain Ruam