Kontak langsung dengan luka dan cairan dari lenting yang pecah, juga dapat menjadi agen penularan infeksi ini.
Untuk mengobati flu Singapura, penanganan yang dilakukan sifatnya suportif, yakni untuk mengurangi gejala yang timbul.
"Parasetamol dapat diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri. Kompres hangat dan pemberian minum yang lebih sering, juga membantu menurunkan demam anak," jelasnya.
Ia melanjutkan, "Pada anak yang lebih besar, kumur-kumur dengan obat kumur dapat mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut."
Sementara itu, komplikasi yang mungkin terjadi jika tidak dilakukan pengobatan, yakni lepasnya kuku.
"Pada kasus HFMD berat dapat terjadi radang di otak (ensefaliti maupun selaputnya, meningitis) yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif," ujarnya.
Tetapi tetap tenang dan jangan panik berlebihan, karena komplikasi tersebut jarang terjadi. Penanganan yang tepat, dapat mencegah hal tersebut terjadi.
Cara Mencegah Flu Singapura
Melindungi anak maupun diri sendiri dari penyakit ini, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menerapkan gaya hidup higienis.
Biasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang kotor.
Selalu pastikan juga makanan yang akan dikonsumsi mulai dari bahan, proses pembuatan, hingga penyajian bersih.
Selain itu, kebersihan sanitasi juga perlu diperhatikan, karena virus Coxsackie juga terdapat pada feses orang yang terinfeksi. Bisa juga desinfeksi toilet ataupun benda-benda yang berada dalam jangkauan anak-anak. (*)
Baca Juga: Flu Singapura Rentan Terjadi Saat Peralihan Musim, Ini Cara Mengobatinya di Rumah