GridHEALTH.id - Kanker usus besar menurut WHO merupakan penyebab kematian kedua di dunia.
WHO mencatat pada 2020, ada lebih dari 1,9 juta kasus baru kanker usus besar dan lebih dari 930.000 kasus kemaian.
Belum lama ini, kabar duka dibawa oleh keluarga pembawa acara Hilbram Dunar yang meninggal di usi 48 tahun akibat kanker usus besar.
Hilbram Dunar diketahui mengidap kanker usus besar stadium empat dan sempat menjalani perawatan kemoterapi.
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi dr. Aru Ariadno, SpPD, KGEH, FINASIM menjelaskan, kanker usus adalah tumbuhnya sel kanker di dalam usus besar.
Penyakit kanker ini ditandai dengan gangguan buang air besar, misalnya seseorang bisanya lancar BAB, menjadi sulit atau malah sering diare.
Gejala lainnya ada darah di kotoran, penurunan berat badan yang cepat, dan badan sering lemas.
Umumnya, penyakit kanker usus besar dialami oleh kelompok usia lanjut, seperti di atas 50 tahun.
Akan tetapi, menurut dokter Aru, penyakit ini juga bisa saja dialami oleh kelompok usia yang lebih muda.
"Secara statistik usia di atas 50 adalah usia (yang) rawan terjadinya kanker, tetapi tidak menutup kemungkinan di bawah 50 tahun bisa terjadi," katanya kepada GridHEALTH, Kamis (4/4/2024).
Penyebab Kanker Usus Besar di Usia Muda
Terdapat sejumlah faktor yang membuat orang usia muda dapat mengalami kanker usus besar.
Baca Juga: Raja Charles Didiagnosis Kanker Saat Perawatan Pembesaran Prostat, Adakah Hubungannya?
Salah satunya faktor genetik, di mana dialami satu keluarga ada anggota keluarga yang mengalami kanker usus besar.
Namun selain itu, menurutnya terdapat beberapa kebiasaan penyebab kanker usus besar yang meningkatkan risiko penyakit ini.
"Selain akrena genetik, kebiasaan hidup seperti merokok, minum alkohol, makan makanan kurang serat, diet tinggi daging merah, makan daging olahan, dan hidup jarang bergerak atau berolahraga," ujarnya.
"Itu merupakan kebiasaan yang bisa menyebabkan kanker usus besar," sambungnya.
Upaya Mencegah Kanker Usus Besar
Dokter Aru menjelaskan, untuk mencegah penyakit ini, disarankan untuk memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat.
Biasakan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum untuh yang juga mengandung berbagai vitamin serta mineral.
Selain itu, usahakan luangkan waktu 30 menit per hari untuk berolahraga. Bila belum terbiasa, mulailah secara perlahan dan ditingkatkan bertahap.
Mengurangi kebiasaan minum minuman beralkohol dan berhenti merokok, juga disarankan untuk mencegah penyakit ini.
Ada juga beberapa tes kesehatan yang dapat dilakukan untuk skrining awal kanker usus besar.
"Saya biasanya menyarankan sebelum usia 50 untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, apalagi ada risiko genetik kanker bisa dimulai sejak usia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun sekali," jelas dokter Aru.
"Untuk kanker usus besar, biasanya selain CT scan atau MRI, bisa dikerjakan kolonskopi," pugkasnya. (*)
Baca Juga: Kanker Pankreas Dijuluki Silent Killer, Pakar Ingatkan Jangan Anggap Remeh Nyeri Ulu Hati