Tanda-tanda infeksi virus B yang lainnya, yakni sesak napas dan mual.
Tak sampai di situ, biasanya pengidap penyakit ini juga akan mendapati muncul lenting di kulit.
Seiring waktu, virus dapat menyebar ke otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan peradangan.
Ini pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan keseimbangan otot, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Virus dapat terdeteksi melalui PCR (polymerase chain reaction) yang dilakukan dengan memgambil sampel saliva atau cairan dari lenting, jika ada.
Bagaimana Virus B Menyebar?
Menurut CDC AS, virus ini pada manusia biasanya disebarkan oleh monyet, yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala.
Virus B secara alami ada di saliva, urin, dan kotoran monyet. Seseorang juga bisa terinfeksi saat tergigit atau tercakar oleh primata tersebut.
Obat antivirus dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan ini.
Meski dapat berakibat fatal, infeksi virus ini pada manusia jarang terjadi.
CDC mengatakan, sejak 1932 saat virus diidentifikasi untuk pertama kali, sekitar 50 orang dilaporkan terinfeksi dan 21 di antaranya meninggal dunia.
Penyakit infeksi ini paling rentan dialami oleh dokter hewan atau pekerja lab yang melakukan kontak langsung dengan monyet. (*)
Baca Juga: Kenali 8 Tanda Awal Bayi Baru Lahir Tetular HIV/AIDS, Percepat Tindakan Pengobatan