* DPT diberikan sebanyak tiga kali, yakni saat berusia 2, 3, dan 4 bulan.
* Vaksin BCG, yang diberikan satu kali pada rentang usia 0-1 bulan
* HiB, imunisasi yang dilakukan ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.
* Vaksin Polio jenis oral pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan. Sedangkan vaksin suntik, diberikan dua kali sebelum berusia 1 tahun.
* Pneumokokus (PCV), yang diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
* Rotavirus, dilakukan saat bayi berusia 2 bulan hingga 4 bulan, dengan interval empat minggu antar dosis.
Pemberian imunisasi dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu, Puskesmas, hingga rumah sakit.
Jangan panik bila anak mengalami efek samping setelah menerima imunisasi dasar lengkap.
Efek samping tersebut merupakan reaksi yang merangsang sistem kekebalan untuk membentuk antibodi dan umumnya bersifat ringan.
Rata-rata efek samping yang timbul pasca pemberian imunisasi dasar, yakni demam ringan dan nyeri di area suntikan.
Imunisasi dasar merupakan hal yang penting bagi balita, agar terhindar dari penyakit infeksi. Lakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan, untuk manfaat yang optimal. (*)
Baca Juga: Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi, Jangan Dilewatkan