GridHEALTH.id - Imunisasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi tubuh dari penyakit tertentu.
Pemberian imunisasi dapat dilakukan sejak bayi dilahirkan dan dikenal dengan nama imunisasi dasar.
Orang tua perlu melengkapi jenis imunisasi dasar tersebut, sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap
Bertepatan pada Hari Imunisasi atau Pekan imunisasi, yang berlangsung pada 24-30 April, ketahui alasan mengapa anak membutuhkan imunisasi lengkap.
1. Perlindungan dari penyakit
Beberapa jenis vaksin yang digunakan saat imunisasi, dapat memberikan perlindungan seumur hidup terhadap penyakit, misalnya polio atau campak-gongdong-rubella (MMR).
Dengan memberikan imunisasi dasar pada balita, mereka akan mendapatkan perlindungan berkelanjutan terhadap penyakit-penyakit tertentu sepanjang hidupnya.
2. Kualitas hidup lebih baik
Tubuh yang terlindungi dari berbagai penyakit, dapat menurunkan risiko terjadinya kecacatan atau keterbatasan fisik akibat masalah kesehatan tertentu.
Imunisasi bisa membantu meningkatkan kualitas hidup balita, serta mengurangi beban fisik dan emosional yang ditanggung keluarga.
Jadwal Imunisasi Dasar
Jadwal pemberian imunisasi terhadap balita, sudah diatur oleh IDAI, sejak Si Kecil berusia 0 bulan hingga anak berusia 11 bulan.
Adapun jadwal imunisasi dasar untuk anak-anak adalah seperti berikut, yang disesuaikan dengan usianya.
* Hepatitis B, mulai dari 24 jam setelah dilahirkan. Kemudian dilakukan lagi saat berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Baca Juga: Sudah Dapat Sertifikat Bebas Polio, Apa Penyebab Kemunculan Kasus Baru di Indonesia?
* DPT diberikan sebanyak tiga kali, yakni saat berusia 2, 3, dan 4 bulan.
* Vaksin BCG, yang diberikan satu kali pada rentang usia 0-1 bulan
* HiB, imunisasi yang dilakukan ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.
* Vaksin Polio jenis oral pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan. Sedangkan vaksin suntik, diberikan dua kali sebelum berusia 1 tahun.
* Pneumokokus (PCV), yang diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
* Rotavirus, dilakukan saat bayi berusia 2 bulan hingga 4 bulan, dengan interval empat minggu antar dosis.
Pemberian imunisasi dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu, Puskesmas, hingga rumah sakit.
Jangan panik bila anak mengalami efek samping setelah menerima imunisasi dasar lengkap.
Efek samping tersebut merupakan reaksi yang merangsang sistem kekebalan untuk membentuk antibodi dan umumnya bersifat ringan.
Rata-rata efek samping yang timbul pasca pemberian imunisasi dasar, yakni demam ringan dan nyeri di area suntikan.
Imunisasi dasar merupakan hal yang penting bagi balita, agar terhindar dari penyakit infeksi. Lakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan, untuk manfaat yang optimal. (*)
Baca Juga: Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi, Jangan Dilewatkan