GridHEALTH.id - Nama AstraZeneca populer beberapa tahun belakangan ketika dunia membicarakan vaksin COVID-19.
Belum lama ini, perusahaan farmasi tersebut digugat dalam class action dengan tuntutan vaksin yang dikembangkannya menyebabkan masalah kesehatan serius.
Melansir The Telegraph (28/4/2024), kasus pertama diajukan oleh Jamie Scott, pada tahun lalu.
Ayah dari dua orang anak tersebut, mengalami cedera otak permanen setelah pembekuan darah dan pendarahan di otak.
Ini membuatnya tidak dapat bekerja, setelah sebelumnya menerima vaksin AstraZeneca pada April 2021.
Diketahui, Jamie Scott mengalami kondisi medis yang disebut Thrombocytopenia Syndrome atau TTS.
Lima puluh kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi, dengan korban dan keluarga yang berduka meminta ganti rugi yang diperkirakan bernilai hingga £100 juta.
Dalam dokumen yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada bulan Februari, AstraZeneca mengakui adanya risiko efek samping tersebut.
"Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui," jelas mereka.
"Lebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apapun). Penyebab dalam setiap kasus individual akan bergantung pada bukti ahli," tambah mereka.
Apa Itu Thrombocytopenia Syndrome?
Thrombocytopenia Syndrome atau trombositopenia adalah suatu kondisi di mana jumlah trombosit darah yang rendah.
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Berdasarkan Resep dan Antivirus Oral: Sama Pentingnya dengan Vaksin