Find Us On Social Media :

Apa Itu Lemak Trans dan Dampaknya Terhadap Risiko Penyakit Jantung

Lemak trans dalam kentang goreng berdampak pada risiko penyakit jantung.

Kelima, menciptakan kesadaran di kalangan pembuat kebijakan, produsen makanan, dan masyarakat.

Keenam, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan.

Saat ini, 53 Negara Anggota WHO telah mengadopsi kebijakan terbaik dalam eliminasi lemak trans, termasuk Denmark yang menjadi negara pertama yang menerapkan kebijakan tersebut sejak 2003.

Menurut Wamenkes Dante, Pemerintah Indonesia juga bertekad penuh untuk menerapkan regulasi pelarangan penggunaan lemak trans dalam industri makanan di Indonesia.

Ia meyakini bahwa pembatasan lemak trans akan mengurangi penyakit jantung dan juga menghemat triliunan rupiah bagi Indonesia.

Wamenkes juga menegaskan bahwa penerapan regulasi terkait lemak trans akan disertai dengan upaya edukasi yang masif, terutama di sektor informal seperti pedagang kecil dan menengah.Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menyatakan bahwa 53 Negara Anggota WHO secara global telah mengadopsi kebijakan terbaik terkait lemak trans, dan WHO bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memastikan Indonesia menjadi negara berikutnya yang mengikuti jejak tersebut.

Dr. Paranietharan menambahkan bahwa rilis studi dasar WHO hari ini menandai langkah maju yang penting dalam meningkatkan lingkungan pangan bagi lebih dari 275 juta penduduk Indonesia, yang akan memungkinkan mereka untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

Baca Juga: Gejala Sakit Jantung Tak Hanya Nyeri Dada, Keluhan Seperti Ini Juga Harus Diwaspadai