Find Us On Social Media :

Gondongan Sangat Mudah Menular, Ketahui Penyebab dan Cara Cegahnya

Gondongan dapat menular melalui droplet.

GridHEALTH.id - Musim gondongan, ketahui penyebab penyakit ini dan bagaimana cara mencegahnya.

Gondongan atau mumps adalah salah satu penyakit infeksi yang sangat sering dialami anak-anak usia 2-12 tahun.

Masalah kesehatan ini, ditandai dengan demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilang nafsu makan.

Ciri khas penyakit gondongan adalah membesarnya kelenjar getah bening, terutama yang ada di antara telinga dan rahang.

Pembengkakan tersebut dikenal dengan istilah parotitis, yang bisa terjadi di salah satu atau kedua sisi wajah.

Apa yang Menyebabkan Gondongan?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus.

Virus penyebab gondongan sangat mudah menular melalui droplet ketika seseorang bersin atau berbicara.

Masa inkubasi, sejak terpapar hingga jatuh sakit, biasanya berlangsung selama tujuh hingga 25 hari.

Karena kondisinya yang sangat mudah menular, pada masa-masa awal infeksi sebelum kelenjar getah bening membesar, aktivitas di luar sebaiknya dihindari.

Anak-anak yang mengalami gondongan, tidak disarankan untuk pergi ke sekolah, dengan tujuan meminimalisir kontak dengan yang lain.

Lantas, bisakah gondongan dicegah?

Baca Juga: Leher Bengkak dan Nyeri Akibat Gondongan Bisa Teratasi dengan Lidah Buaya, Begini Caranya

Mencegah Terjadinya Gondongan

Penyakit gondongan sangat mungkin untuk dicegah, karena vaksinnya sudah tersedia dan terbukti efektif.

Biasanya, vaksin untuk mencegah gondongan diberikan bersama dengan vaksin untuk melindungi dari campak, serta rubella dikenal sebagai vaksin MMR.

Diketahui, vaksin MMR berdasarkan jadwal yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) diberikan sebanyak dua dosis.

Pemberian vaksin dosis pertama dapat diberikan saat anak berusia 15-18 bulan dan dosis kedua umur 5-7 tahun.

Efektivitas vaksin MMR untuk mencegah gondongan, sudah dibuktikan. Setelah mendapatkan vaksinasi, perlindungan yang diberikan mencapai 90%.

Kebanyakan anak yang divaksin tidak mengalami efek samping apapun. Namun, bila timbul efek samping pun umumnya ringan, seperti ruam, demam, atau nyeri di area suntikan.

Anak-anak yang sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas atau demam, boleh divaksin.

Sedangkan anak dengan kondisi medis yang lebih serius, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Biasanya pemberian vaksin akan ditunda.

Jangan ragu memberitahu dokter, bila anak memiliki kondisi pernah kejang atau riwayat kejang dalam keluarga, sedang minum obat yang mempengaruhi sistem imun, memiliki kelainan darah, atau mengalami efek samping yang buruk setelah vaksinasi.

Gondongan merupakan penyakit infeksi yang mudah menular dan sering dialami oleh anak-anak.

Meski begitu, penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. (*)

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Penyakit Gondok dan Gondongan yang Tidak Diketahui Banyak Orang