Find Us On Social Media :

Sering Dialami Anak-anak, Cari Tahu Gejala Gondongan dan Cara Mengobatinya

Gondongan menyebabkan kelenjar getah bening bengkak.

GridHEALTH.id - Gondongan adalah penyakit infeksi yang sering dialami oleh anak-anak usia 2-12 tahun.

Virus yang menyebabkan penyakit ini, sangat mudah menular melalui cairan atau droplet yang keluar dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat bersin maupun bicara.

Melansir Cedars Sinai, virus juga hidup di permukaan benda seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas.

Virus akan menyebar saat anak lain menggunakan barang-barang tersebut dan kemudian menggosok hidung atau mulutnya.

Meskipun jarang terjadi, tapi gondongan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, sehingga perlu segera ditangani.

Pengobatan perlu dilakukan pada saat gejala awal muncul. Karena itu, kenali tanda-tandanya.

Gejala Gondongan

Saat musim gondongan, penting memperhatikan tanda-tanda berikut ini:

1. Nyeri dan pembengkakan di kelenjar getah bening, terutama sekitar area rahang

2. Kesulitan saat bicara dan mengunyah

3. Telinga terasa sakit

4. Demam

Baca Juga: Hanya di Indonesia, Blau Untuk Memutihkan Baju Digunakan Sebagai Obat Gondongan, Ternyata Ini Tujuannya

5. Sakit kepala

6. Nyeri otot

7. Kelelahan

8. Kehilangan nafsu makan

Gejala gondongan biasanya muncul sekitar 2 hingga 3 minggu setelah terpapar oleh virus. Namun, banyak anak yang jatuh sakit, tapi tidak menunjukkan gejala apapun atau sangat ringan. Karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan yang lain, maka untuk memastikannya akan dilakukan tes menggunakan air liur atau urine.

Bagaimana Mengobati Gondongan?

Melansir Boston Children's Hospital, tujuan dari pengobatan adalah untuk meringankan gejaal dan mencegah komplikasi yang parah.

Lantaran ini merupakan penyakit infeksi akibat virus, maka tidak ada obat khusus untuk gondongan. Namun, langkah-langkah tertentu dapat meringankan gejala pada anak yang mengalami gondongan, ini meliputi:

* Pemberian obat asetaminofen untuk demam dan nyeri

* Istirahat yang cukup

* Peningkatan asupan cairan

* Perbaikan pola makan berdasarkan toleransinya, makanan yang meningkatkan produksi air liur akan membuat tambah sakit. (*)

Baca Juga: Kenali Virus dan Cara Kerjanya, Supaya Bisa Melawannya dengan Tepat tapi Tidak Gegabah