6. Problematika Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia
Tren masalah kesehatan gigi dan mulut pada SKI 2023 mengalami penurunan dibandingkan Riskesdas 2018, meskipun tidak terlalu signifikan.
Upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal harus lebih diperhatikan di setiap usia sasaran sesuai siklus hidupnya, dengan perlakuan yang berbeda untuk setiap siklus hidup, mulai dari bayi, balita, ibu hamil, orang dewasa, hingga lansia.
Untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, diperlukan penanganan yang tepat dengan meningkatkan akses layanan kesehatan gigi dan mulut yang merata serta memasyarakatkan literasi kesehatan mulut.
7. Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter di Indonesia
Penggunaan antibiotik oral di masyarakat mencapai 22,1% dalam setahun, dengan 41,0% dari mereka memperoleh antibiotik tanpa resep.
Dampak dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional, termasuk resistensi antimikroba (AMR), sangat serius bagi individu dan masyarakat.
Solusi untuk masalah ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, seperti pemerintah, tenaga kesehatan, apotek, dan komunitas.
Edukasi publik tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan pengawasan ketat terhadap regulasi peresepan antibiotik diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya AMR.
Baca Juga: Resistensi Antimikroba Dapat Berakibat Fatal, Ketahui Penyebab dan Cara Cegahnya