GridHEALTH.id - Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan langkah penting dalam mengevaluasi pembangunan kesehatan Indonesia selama lima tahun terakhir.
Dengan mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), SKI 2023 memberikan gambaran yang komprehensif dan representatif tentang kondisi kesehatan mulai dari tingkat nasional hingga kabupaten/kota.
Sebelumnya, Riskesdas dan SSGI dilakukan secara terpisah dengan jadwal yang berbeda, menghasilkan data yang sulit untuk dibandingkan secara langsung.
Integrasi ini memungkinkan peneliti dan pembuat kebijakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek kesehatan di Indonesia.
Salah satu temuan penting dalam SKI 2023 adalah fakta mengenai penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular (PTM), yang juga dikenal sebagai penyakit kronis, memiliki ciri berlangsungnya yang lama dan disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku.
Pada tahun 2016, PTM menyumbang 72% dari total kematian dunia, hampir empat kali lipat dibandingkan dengan kematian akibat penyakit menular, maternal, perinatal, dan masalah nutrisi.
Temuan dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi mengalami penurunan berdasarkan pengukuran tekanan darah dibandingkan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Namun, prevalensi diabetes meningkat berdasarkan diagnosis dokter maupun pemeriksaan kadar gula darah di tahun 2023, khususnya dengan proporsi diabetes tipe 2 yang lebih tinggi dibandingkan diabetes tipe 1.
Oleh karena itu perhatian pemerintah dan masyarakat perlu dipusatkan pada penyakit diabetes ini.
Prevalensi diabetes di Indonesia menunjukkan tren meningkat, dan kondisi ini memberi beban tidak hanya pada sistem kesehatan tetapi juga pada ekonomi nasional.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan Tujuannya
Proyeksi dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Diagnosis dini diabetes sangat penting untuk mengelola dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Hasil SKI 2023 menunjukkan adanya perbedaan yang cukup besar antara prevalensi diabetes berdasarkan diagnosis dokter dan berdasarkan pengukuran kadar gula darah.
Secara keseluruhan, SKI 2023 mengidentifikasi bahwa diabetes tipe 2 lebih umum ditemukan daripada tipe 1, baik pada kelompok usia produktif maupun usia lanjut, meskipun sekitar 30% responden tidak mengetahui tipe diabetes yang mereka alami.
Konsumsi gula berlebihan menjadi pemicu utama diabetes.
Selain diabetes, konsumsi gula berlebih juga dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko obesitas serta penyakit terkait lainnya.
Baca Juga: 7 Fakta Hasil SKI 2023, Rangkuman Laporan Tematik Survei Kesehatan Indonesia