Data kesehatan masyarakat Indonesia tersebar di ribuan penyedia layanan kesehatan yang menggunakan berbagai sistem informasi yang tidak terintegrasi. Data kesehatan di beberapa wilayah masih didokumentasikan menggunakan kertas dan belum terintegrasi secara digital. Bagaimana Philips membantu memperbaiki keruwetan ini?
Kami juga pernah berdiskusi mengenai Satu Sehat dan kami percaya bahwa proses untuk menstandarisasi data sedang berjalan. Philips melihat komitmen pemerintah sangat kuat untuk mengubah layanan healthcare, termasuk data-datanya.
Yang kami lakukan adalah kami tak akan pernah putus menciptakan solusi digital open system yang bisa bekerja dengan berbagai platform yang ada untuk terkoneksi juga dengan Satu Sehat. Yang kedua, kami terus menerus menciptakan AI, telemedicine, solusi enterprise informatics yang bisa mendukung pelaksanaannya.
Dan dengan open system yang kami buat, ini tidak akan menambah keruwetan data. Juga pastinya perhatian pada unsur manusianya, karena itu kami menyediakan layanan change management di rumah sakit.
Penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan sangat mungkin menimbulkan masalah keamanan negara, terutama dengan data genomik yang bisa dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab. Bagaimana Philips memandang hal ini?
Komitmen kami cukup advanced. Cyber security dan security policy kami sangat kuat, baik di internal maupun eksternal. Dari sisi proses, ketika kami mengimplementasikan keamanan, itu sudah jadi jaminan bahwa itu sudah end-to-end secure, baik dari produk yang didesain, konsep dan saat pemakaian di pelanggan.
Memang data dari alat-alat kami selain dipakai juga diunggah di cloud namun secara global kami punya keamanan yang baik. Walaupun tentunya kami perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatur kebijakan security enforcement.
Tapi dari sisi Philips kami sudah punya sistem keamanan yang robust mulai dari desain hingga pemakaian. Dan kami percaya bahwa penggunaan AI atau teknologi ini bisa mempercepat layanan kesehatan.
Beban ekonomi Indonesia terbesar dalam bidang kesehatan adalah di penyakit tidak menular (PTM), terutama penyakit menyangkut kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes. Selain itu Indonesia menempati peringkat ke-2 dunia dalam kasus TBC. Bagaimana peran Philips membantu penanggulangan kasus ini?
Philips mempunyai berbagai alat diagnosa dan imaging, dan kami juga punya alat-alat untuk pencegahan dan skrining. Tapi yang paling penting yang kami lakukan adalah campaign yang kami sebarkan mengenai hidup sehat melalui edukasi yang bisa didukung kerja sama berbagai pihak.
Alat-alat kesehatan Philips tersedia di fasilitas kesehatan, dan kami sangat dominan sebagai pemimpin pasar untuk semua kelas. Kalau diberi kesempatan, kami bisa lebih banyak lagi kontribusi untuk transformasi healthcare di program-program Kemenkes juga untuk rumah sakit publik dan swasta. Kami melihat yang penting adalah journey edukasi yang dilakukan bersama.
Baca Juga: Pentingnya Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Masyarakat Indonesia Tunjukkan Kepedulian Tinggi