Find Us On Social Media :

Wawancara Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia, Bicara Tantangan dan Peluang Layanan Kesehatan Berkelanjutan

Astri R. Dharmawan, President Director Philips Indonesia.

GridHEALTH.id - Philips adalah perusahaan teknologi kesehatan yang saat ini juga memberikan perhatian khusus kepada layanan kesehatan berkelanjutan.

Presiden Direktur Philips Indonesia saat ini dijabat oleh Astri Ramayanti Dharmawan sejak Juli 2023, dengan menggantikan Pim Preesman yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur sejak 2019.

Sebelumnya, Astri menjabat sebagai Vice President of Services & Sustainability dan Country GM untuk Malaysia & Brunei di Schneider Electric, dan Direktur di Hewlett-Packard. Astri memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam memimpin transformasi dan menghadirkan pertumbuhan di perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, Malaysia, dan Brunei, seperti Schneider Electric, Hewlett Packard, Schlumberger, dan Astra Graphia.

Astri juga memiliki rekam jejak yang terbukti telah berhasil mendorong transformasi organisasi, menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan serta pengembangan karyawan.

"Saya merasa terhormat menjadi bagian dari perusahaan ini karena Philips Indonesia telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia serta berdampak positif bagi kualitas hidup masyarakat. Saya yakin bahwa kami memiliki potensi untuk menciptakan dampak yang lebih positif lagi bagi karyawan dan pelanggan kami, sekaligus mendorong transformasi industri kesehatan di Indonesia melalui teknologi dan inovasi kami,” papar Astri mengenai perannya, dikutip dari situs Philips Indonesia

Selain fasih dalam diskusi tentang layanan berkelanjutan, Astri juga mempunyai perspektif tersendiri akan topik-topik kesehatan di Indonesia yang sedikit banyak bersentuhan dengan layanan Philips.

Berikut rangkuman wawancara GridHEALTH dengan Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia di Jakarta (24/6).

Ketika meresmikan kerja sama dengan Starlink, penyedia internet global, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Ketika Philips juga menempatkan teknologi digital sebagai hal penting dalam layanan kesehatan berkelanjutan, bagaimana Philips melihat peluang dalam hal ini?

Misi Philips adalah memberikan dampak lebih banyak lagi. Jadi kalau ada hal yang sesuai inisiatif kami, yaitu memberikan dampak dan memberikan layanan distribusi kesehatan yang lebih baik, kami akan dukung dan find a way untuk itu.

Biasanya saat kami melakukan sebuah inisiatif, kami memilih untuk melakukan partnership. Kami melihat bahwa pemerintah punya tujuan pemerataan kesehatan di ratusan kabupaten atau 10.000 puskesmas, 3000-an rumah sakit di daerah atau perbatasan, dan itu sesuai dengan misi kami sehingga kami akan dukung.

Cara kami mendukung bisa langsung atau tidak langsung dan juga berkolaborasi. Kami akan bermitra dengan Kemenkes dan pihak swasta terkait. Misalnya mengenai internet atau infrastruktur, kami terbuka untuk bekerja sama dengan internet provider atau mitra lokal, atau bahkan NGO.

Baca Juga: Rumah Sakit dan Layanan Kesehatan Berkontribusi Pada Masalah Lingkungan, Perlu Inovasi Tepat dan Segera

Data kesehatan masyarakat Indonesia tersebar di ribuan penyedia layanan kesehatan yang menggunakan berbagai sistem informasi yang tidak terintegrasi. Data kesehatan di beberapa wilayah masih didokumentasikan menggunakan kertas dan belum terintegrasi secara digital. Bagaimana Philips membantu memperbaiki keruwetan ini?

Kami juga pernah berdiskusi mengenai Satu Sehat dan kami percaya bahwa proses untuk menstandarisasi data sedang berjalan. Philips melihat komitmen pemerintah sangat kuat untuk mengubah layanan healthcare, termasuk data-datanya.

Yang kami lakukan adalah kami tak akan pernah putus menciptakan solusi digital open system yang bisa bekerja dengan berbagai platform yang ada untuk terkoneksi juga dengan Satu Sehat. Yang kedua, kami terus menerus menciptakan AI, telemedicine, solusi enterprise informatics yang bisa mendukung pelaksanaannya.

Dan dengan open system yang kami buat, ini tidak akan menambah keruwetan data. Juga pastinya perhatian pada unsur manusianya, karena itu kami menyediakan layanan change management di rumah sakit.

Penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan sangat mungkin menimbulkan masalah keamanan negara, terutama dengan data genomik yang bisa dimanfaatkan secara tidak bertanggung jawab. Bagaimana Philips memandang hal ini?

Komitmen kami cukup advanced. Cyber security dan security policy kami sangat kuat, baik di internal maupun eksternal. Dari sisi proses, ketika kami mengimplementasikan keamanan, itu sudah jadi jaminan bahwa itu sudah end-to-end secure, baik dari produk yang didesain, konsep dan saat pemakaian di pelanggan.

Memang data dari alat-alat kami selain dipakai juga diunggah di cloud namun secara global kami punya keamanan yang baik. Walaupun tentunya kami perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatur kebijakan security enforcement.

Tapi dari sisi Philips kami sudah punya sistem keamanan yang robust mulai dari desain hingga pemakaian. Dan kami percaya bahwa penggunaan AI atau teknologi ini bisa mempercepat layanan kesehatan.

Beban ekonomi Indonesia terbesar dalam bidang kesehatan adalah di penyakit tidak menular (PTM), terutama penyakit menyangkut kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes. Selain itu Indonesia menempati peringkat ke-2 dunia dalam kasus TBC. Bagaimana peran Philips membantu penanggulangan kasus ini?

Philips mempunyai berbagai alat diagnosa dan imaging, dan kami juga punya alat-alat untuk pencegahan dan skrining. Tapi yang paling penting yang kami lakukan adalah campaign yang kami sebarkan mengenai hidup sehat melalui edukasi yang bisa didukung kerja sama berbagai pihak.

Alat-alat kesehatan Philips tersedia di fasilitas kesehatan, dan kami sangat dominan sebagai pemimpin pasar untuk semua kelas. Kalau diberi kesempatan, kami bisa lebih banyak lagi kontribusi untuk transformasi healthcare di program-program Kemenkes juga untuk rumah sakit publik dan swasta. Kami melihat yang penting adalah journey edukasi yang dilakukan bersama.

Baca Juga: Pentingnya Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Masyarakat Indonesia Tunjukkan Kepedulian Tinggi

Seperti apa investasi Philips dalam sustainability di Indonesia, penetrasi apa yang dilakukan dan diharapkan?

Kalau kita bicara mengenai inisiatif sustainability di Indonesia, yang kami lakukan bukan hanya dari sisi lingkungan, tapi efek dari sisi sosial dan ekonomi, sesuai dengan inisiatif ESG (Enviromental, Social, Governance - Red) yaitu bagaimana kami membuat produk yang lebih ramah lingkungan, mengonsumsi energi yang lebih renewable dan membuat produk digital.

Itu dari sisi lingkungan karena kami berkomitmen untuk fokus pada People, Patient, and Planet. Tapi di sisi lain kami punya inisiatif yang meningkatkan kesadaran, misalnya bagaimana perempuan lebih peduli pada kanker payudara, bagaimana mengatasi stunting, dan juga mendeteksi penyakit jantung sejak dini. Menurut kami itu juga bagian dari sustainability healthcare.

Bicara tentang layanan berkelanjutan di Indonesia, tentunya tidak terlepas dari kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung narasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Bagaimana Philips memberikan kontribusi dalam hal sistem kesehatan berkelanjutan terhadap IKN?

Pemerintah saat ini menekankan bahwa untuk menjadi masyarakat maju, hal yang penting selain pendidikan adalah kesehatan. Dan terkait dengan IKN, pastinya Philips sangat mendukung inisiatif pemerintah.

Selama ini memberikan impact lebih banyak ke masyarakat dan adanya challenge yang membutuhkan kerja bersama maka Philips akan mendukung. Dalam hal ini, distribusi layanan kesehatan.

Selain itu menurut kami bukan hanya sekadar Philips berkontribusi dalam hal produk dan solusi tapi apa yang bisa dilakukan secara berbeda oleh Philips dalam hal layanan karena presence Philips ada di hampir seluruh kota di Indonesia jadi kami benar-benar mempunyai added value dalam hal partner lokal.

Dan kami punya teknologi remote services yang selain mendukung layanan berkelanjutan juga bisa mendukung instalasi dan perbaikan bila ada kendala. Kami juga memastikan capacity building, misalnya ahli untuk radiologi atau perawat yang bisa mengoperasikan alat-alat. Juga, kami bisa dukung dalam hal strategi digital, misalnya penggunaan AI dan teknologi yang mempermudah sehingga efisien.