Find Us On Social Media :

Apakah Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang Menular? Hati-hati saat Cedera

Apakah wabah pemakan daging di Jepang menular?

Penularan biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui luka atau cedera pada kulit.

Meskipun ada beberapa kasus di mana infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka orang yang terinfeksi, ini sangat jarang terjadi.

Penularan melalui udara atau percikan air liur tidak umum pada penyakit ini.

Gejala dan Tanda-Tanda Infeksi

Gejala necrotizing fasciitis dapat berkembang dengan cepat dan sangat parah. Beberapa gejala awal yang mungkin muncul meliputi:

1. Nyeri yang intens

Rasa sakit yang tidak sebanding dengan luka atau cedera yang terlihat. Nyeri ini biasanya terjadi pada area yang terinfeksi.

2. Kemerahan dan bengkak

Kulit di sekitar area infeksi mungkin menjadi merah, bengkak, dan terasa hangat.

3. Lepuh atau bintik-bintik ungu

Dalam beberapa kasus, lepuh berisi cairan atau bintik-bintik berwarna ungu dapat muncul pada kulit yang terinfeksi.

4. Demam dan gejala sistemik

Demam, kelelahan, mual, dan gejala seperti flu dapat terjadi saat infeksi menyebar.

5. Gangrene

Jika tidak diobati, jaringan kulit dan otot dapat mati (gangrene), menyebabkan area tersebut menjadi hitam dan berbau tidak sedap.

Langkah-Langkah Pencegahan

Mencegah necrotizing fasciitis melibatkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko infeksi:

1. Perawatan Luka yang Baik

Menjaga kebersihan luka dengan baik sangat penting.

Baca Juga: Puluhan Orang Meninggal di Jepang Akibat Bakteri Pemakan Daging, Bagaimana Sebenarnya Penularannya?