2. Kombinasi dengan serat dan protein: Mengombinasikan makanan manis dengan serat dan protein dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah. Misalnya, makan buah bersama dengan yoghurt atau kacang-kacangan.
3. Pemilihan waktu yang tepat: Mengonsumsi makanan manis setelah makan utama yang seimbang dapat membantu mengurangi dampaknya terhadap gula darah.
4. Pantau gula darah: Mengukur kadar gula darah sebelum dan sesudah makan makanan manis dapat membantu memahami bagaimana tubuh merespons dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
5. Konsultasi dengan ahli gizi: Mendapatkan saran dari ahli gizi atau dokter dapat membantu merancang pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.
Makanan manis yang disarankan
Berikut adalah beberapa contoh makanan manis yang bisa dinikmati oleh penderita diabetes dengan porsi dan pengaturan yang tepat:
- Buah-buahan segar: Apel, beri, pir, dan jeruk
- Yoghurt rendah lemak dengan buah: Yoghurt tanpa tambahan gula dengan potongan buah segar
- Dark chocolate: Pilih dark chocolate dengan kandungan kakao minimal 70% dan konsumsi dalam jumlah kecil
- Pemanis buatan dalam minuman atau dessert: Gunakan pemanis seperti stevia atau eritritol untuk membuat minuman atau dessert rendah gula
Penderita diabetes boleh makan makanan manis, tetapi dengan pengaturan dan porsi yang tepat. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, menggunakan pemanis pengganti, serta mengombinasikan dengan serat dan protein adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengelola asupan gula.
Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter juga penting untuk memastikan pola makan yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Dengan pengelolaan yang baik, penderita diabetes tetap dapat menikmati makanan manis tanpa khawatir. (*)
Baca Juga: Aman Dimakan Sehari-hari, Berikut 7 Rekomendasi Buah yang Tidak Meningkatkan Gula Darah