- Alergi atau reaksi kimia: Produk perawatan kuku, seperti cat kuku, penghapus cat kuku, atau bahan kimia lainnya, dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi yang mempengaruhi kuku dan menyebabkan tanda putih.
- Infeksi jamur: Infeksi jamur pada kuku dapat menyebabkan perubahan warna dan tekstur kuku, termasuk munculnya bintik atau garis putih.
Infeksi jamur biasanya disertai dengan gejala lain, seperti kuku yang menebal atau rapuh.
3. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan leukonychia, antara lain:
- Psoriasis kuku: Psoriasis adalah kondisi autoimun yang mempengaruhi kulit dan kuku. Pada kuku, psoriasis dapat menyebabkan pitting (lubang kecil), perubahan warna, dan tanda putih.
- Eksim atau dermatitis: Kondisi kulit inflamasi ini juga dapat mempengaruhi kuku dan menyebabkan perubahan warna, termasuk tanda putih.
- Gangguan sistemik: Penyakit sistemik seperti sirosis hati, penyakit ginjal, atau gangguan jantung dapat menyebabkan perubahan pada kuku, termasuk leukonychia.
4. Kapan harus mencari bantuan medis?
Meskipun tanda putih di kuku biasanya tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Anda sebaiknya mencari perhatian medis:
- Jika tanda putih di kuku muncul tiba-tiba dan tidak terkait dengan cedera.
- Jika disertai dengan gejala lain seperti perubahan warna kuku yang menyeluruh, kuku yang rapuh atau menebal, atau jika ada rasa sakit atau pembengkakan di sekitar kuku.
- Jika Anda memiliki riwayat kondisi medis yang dapat memengaruhi kesehatan kuku, seperti psoriasis atau gangguan ginjal.
Baca Juga: Gak Perlu ke Dokter, Ini 7 Cara Menyembuhkan Kuku Cantengan di Rumah