Find Us On Social Media :

Kasus Skizofrenia di DIY Tertinggi di Indonesia, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Kasus skizofrenia di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia

Ketidakseimbangan kimia di otak, terutama pada neurotransmiter seperti dopamin dan glutamat, juga dianggap sebagai salah satu penyebab utama skizofrenia.

Gejala skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala-gejala seperti halusinasi, delusi, dan pemikiran yang kacau.

Halusinasi sering kali melibatkan mendengar suara-suara yang tidak ada, sementara delusi adalah keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Selain itu, penderita skizofrenia mungkin mengalami kesulitan dalam berpikir jernih, merasa terpisah dari kenyataan, serta menunjukkan perilaku yang tidak biasa atau tidak terduga.

Gejala lainnya termasuk penurunan kemampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dan kurangnya motivasi.

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengelola kondisi ini.

Pertolongan pertama untuk skizofrenia

Pertolongan pertama untuk seseorang yang mengalami gejala skizofrenia adalah menciptakan lingkungan yang tenang dan aman. Hindari konfrontasi atau argumen yang dapat memperburuk kondisi mereka.

Bantu mereka untuk tetap tenang dan coba ajak bicara dengan suara yang lembut dan menenangkan.

Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda krisis, seperti halusinasi parah atau perilaku agresif, segera cari bantuan medis.

Pendampingan dari profesional kesehatan mental sangat penting untuk menilai kondisi dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Mengelola skizofrenia memerlukan pendekatan jangka panjang, termasuk pengobatan, terapi, dan dukungan keluarga. Semakin cepat seseorang mendapatkan diagnosis dan perawatan, semakin baik prognosisnya dalam jangka panjang. (*)

Baca Juga: Biaya Konsultasi dengan Psikolog Ditanggung BPJS, Begini Syaratnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kasus Skizofrenia di Yogyakarta Tertinggi di Indonesia, Kemenkes Menduga Beberapa Pemicunya”.