Find Us On Social Media :

Awas Kasus Mpox Mulai Bermunculan di Indonesia, Begini Cara Menghindari Penularannya Menurut Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan memberikan beberapa tips mencegah penularan Mpox

GridHEALTH.id – Kasus monkeypox (Mpox) dikabarkan mulai muncul di Indonesia.

Mengutip dari Tribunnews, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan bahwa berdasarkan data dari 7 Agustus 2022- 6 Agustus 2024 hingga Sabtu (17/8/2024), terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox.

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus seluruhnya varian Clade IIB.

"Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar dr. Yudhi Pramono.

Tipe Mpox ini menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual.

"Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis," tutur dr. Yudhi.

Sementara itu, kasus clade I baik 1a maupun 1b dikabarkan belum terdeteksi.

Lantas, bagaimana cara menghindari penularan Mpox?

Berikut beberapa tipsnya dari Kementerian Kesehatan.

Penularan Mpox

Penularan virus Mpox (MPXV), khususnya yang terjadi dari manusia ke manusia, memang patut diwaspadai.

Cara penularan penyakit ini bermacam-macam, bisa melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi atau droplet.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Monkeypox dan Gejala yang Muncul Pertama Kali di Tubuh

Penyakit Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit atau membran mukosa termasuk saat melakukan kontak seksual.

Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama, sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau kontak erat dengan kasus berisiko lebih besar untuk tertular.

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Yudhi Pramono, MARS mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai penularan virus Mpox.

“Kepada masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menerapkan perilaku seksual yang sehat seperti tidak gonta ganti pasangan ataupun perilaku seks sesama jenis,” pesan Yudhi di Jakarta, Sabtu (17/8/2024) dikutip dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan.

“Jika bergejala Mpox, segera mengunjungi dokter ke fasilitas kesehatan terdekat.”

Berdasarkan laporan “Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).

Durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu.

Sementara itu, periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama.

Dari sisi pencegahan dan perawatan pasien Mpox, Kemenkes mengupayakan pemenuhan vaksin dan obat-obatan termasuk antibiotik.

Sebagian besar kasus Mpox di Indonesia diberikan terapi suportif dan simtomatis. Kasus tersebut dilakukan perawatan dan isolasi, baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

“Kementerian Kesehatan telah melaksanakan vaksinasi Mpox bagi kelompok risiko tinggi pada tahun 2023 terhadap 495 sasaran. Dan pada tahun 2024 ini sedang dalam proses penyiapan total 4.450 dosis vaksin, yakni 2.225 sasaran dengan 2 dosis per individu,” terang Yudhi. (*)

Baca Juga: Apa itu Cacar Alaska? Kasus Kematian Pertama Tercatat Awal Tahun Ini