Find Us On Social Media :

Siapa Saja yang Berisiko Terjangkit MonkeyPox? Ini Kriteria dan Gejalanya

Orang yang berisiko terjangkit monkeypox

GridHealth.id - Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang mirip dengan virus penyebab cacar pada manusia.

Meski penyakit ini awalnya ditemukan pada monyet, monkeypox kini dapat menyebar ke manusia dan menyebabkan gejala seperti demam, ruam kulit, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Meskipun tidak seberbahaya cacar, monkeypox tetap menjadi perhatian karena potensi penyebarannya.

Orang yang Berisiko Terjangkit MonkeyPox

1. Orang yang Kontak Langsung dengan Hewan Terinfeksi

Salah satu cara utama penularan monkeypox adalah melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus.

Mereka yang tinggal di atau sering mengunjungi daerah yang endemik monkeypox, seperti beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat, memiliki risiko lebih tinggi terjangkit penyakit ini.

2. Orang yang Memiliki Kontak dengan Penderita

Monkeypox juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak fisik langsung, seperti melalui cairan tubuh atau luka terbuka dari penderita.

Selain itu, penularan bisa terjadi melalui benda-benda yang terkontaminasi virus, seperti pakaian atau seprai yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi.

3. Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan yang merawat pasien monkeypox memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi, terutama jika mereka tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

Oleh karena itu, penting bagi petugas kesehatan untuk selalu menggunakan APD saat merawat pasien yang terduga atau terkonfirmasi monkeypox.

4. Individu dengan Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani kemoterapi, atau mereka yang menerima transplantasi organ, lebih rentan terhadap infeksi monkeypox.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat mereka lebih sulit melawan infeksi, sehingga lebih mudah terkena penyakit ini.

Baca Juga: Kasus Monkeypox Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya