Menghindari jeroan merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan sendi dan mencegah serangan asam urat.
4. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol, terutama bir, dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya.
Bir mengandung purin dan alkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi, yang kemudian memperburuk gejala asam urat.
Penderita asam urat sebaiknya menghindari minuman beralkohol sepenuhnya atau setidaknya membatasi konsumsinya.
5. Minuman manis
Minuman manis, termasuk soda dan minuman buah yang mengandung fruktosa tinggi, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Fruktosa adalah jenis gula yang dapat merangsang produksi asam urat.
Mengurangi konsumsi minuman manis tidak hanya bermanfaat untuk mengontrol asam urat tetapi juga baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
6. Makanan olahan dan tinggi lemak
Makanan olahan seperti kue, biskuit, dan makanan cepat saji sering kali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat menghambat pembuangan asam urat dari tubuh, sehingga meningkatkan risikonya menumpuk dalam darah.
Batasi konsumsi makanan olahan dan pilih makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
Mengelola asam urat melalui pola makan adalah langkah yang efektif untuk mencegah kambuhnya gejala.
Dengan mengurangi atau menghindari makanan yang tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, jeroan, dan minuman beralkohol, serta menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat, penderita asam urat dapat mengontrol kondisi mereka dengan lebih baik.
Jika gejala asam urat terus berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai diet yang sesuai. (*)
Baca Juga: 5 Tips Makan Kacang untuk Penderita Asam Urat, Simak Cara yang Aman