2. Trimester kedua (14-26 minggu)
Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu ke-26 kehamilan. Pada periode ini, risiko keguguran menurun dan banyak wanita mulai merasa lebih baik karena gejala mual dan muntah biasanya berkurang.
Ibu hamil mulai merasakan gerakan janin dalam rahim, yang menjadi pengalaman emosional dan menyenangkan.
Selama trimester kedua, janin tumbuh dengan cepat. Organ-organ yang terbentuk pada trimester pertama mulai berfungsi lebih baik, dan janin mulai mengembangkan karakteristik fisik yang lebih jelas seperti sidik jari dan rambut.
Pemeriksaan medis seperti ultrasonografi sering dilakukan pada periode ini untuk memantau perkembangan janin dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.
3. Trimester ketiga (27-40 minggu)
Trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-27 hingga minggu ke-40 kehamilan atau hingga kelahiran.
Ini adalah periode di mana janin tumbuh dengan cepat dan bersiap untuk dilahirkan. Berat badan janin bertambah, dan organ-organ tubuhnya matang untuk bisa berfungsi di luar rahim.
Ibu hamil mungkin mulai merasa tidak nyaman karena perut yang semakin besar, dan bisa mengalami gangguan tidur, nyeri punggung, serta kontraksi palsu (Braxton Hicks).
Pada tahap ini, penting untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk persalinan dan kelahiran. Pemeriksaan rutin dengan dokter menjadi semakin penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin serta untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal persalinan.
Trimester kehamilan adalah pembagian masa kehamilan menjadi tiga periode yang masing-masing memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri.
Pemahaman tentang setiap trimester membantu ibu hamil untuk lebih siap menghadapi perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.
Dengan pengetahuan yang tepat, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan penuh persiapan. (*)
Baca Juga: 6 Penyebab Diabetes Gestasional, Berisiko Dialami Ibu Hamil Trimester Dua