5. Kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, gangguan tiroid, atau infeksi kulit, juga dapat menyebabkan bau ketiak berlebihan.
Ketidakseimbangan hormon atau masalah kesehatan lainnya dapat mempengaruhi produksi keringat dan bakteri di kulit, yang berkontribusi pada bau tidak sedap.
Cara mengatasi bau ketiak berlebihan
- Mandi secara teratur: Mandi secara teratur adalah langkah pertama dalam menjaga kebersihan dan mengurangi bau ketiak. Pastikan untuk membersihkan area ketiak dengan sabun antibakteri untuk mengurangi jumlah bakteri yang menyebabkan bau.
- Menggunakan deodoran atau antiperspiran: Deodoran membantu menutupi bau tidak sedap, sementara antiperspiran bekerja dengan mengurangi produksi keringat. Pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan gunakan setiap hari untuk mencegah bau ketiak.
- Pilih pakaian yang tepat: Pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun memungkinkan kulit bernapas dan mengurangi kelembapan di area ketiak. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis yang dapat meningkatkan keringat dan bau.
- Perhatikan pola makan: Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu bau ketiak, seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah yang kuat.
Selain itu, perbanyak minum air putih untuk membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
- Kelola stres: Stres yang berlebihan dapat meningkatkan produksi keringat. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi stres dan mengontrol keringat.
- Konsultasi dengan dokter: Jika bau ketiak berlebihan tidak kunjung hilang meski sudah mencoba berbagai cara, konsultasikan dengan dokter. Mungkin ada kondisi medis yang mendasarinya yang perlu diatasi.
Bau ketiak berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti keringat berlebihan, bakteri, pola makan, stres, dan kondisi medis.
Dengan menjaga kebersihan, menggunakan produk yang tepat, serta mengelola pola makan dan stres, bau ketiak yang tidak sedap dapat diatasi. Jika masalah terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. (*)
Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, Ini 6 Bahaya Mencabut Bulu Ketiak yang Terabaikan