3. Makan malam yang tidak terlalu larut
Makan malam bagi penderita asam lambung idealnya dilakukan paling lambat 3 jam sebelum tidur. Jika Anda biasanya tidur pukul 10 malam, makan malam sebaiknya dilakukan sekitar pukul 6-7 malam.
Hal ini penting karena makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan risiko asam lambung naik ketika berbaring.
Ketika kita berbaring, gravitasi tidak lagi membantu menahan asam lambung di lambung, sehingga lebih mudah bagi asam lambung untuk naik ke kerongkongan.
Selain itu, makanan yang tinggi lemak dan pedas sebaiknya dihindari pada makan malam karena memicu naiknya asam lambung.
4. Camilan ringan di antara waktu makan
Pengidap asam lambung disarankan untuk makan dalam porsi kecil namun sering. Jika Anda merasa lapar di antara waktu makan, camilan ringan dapat membantu menjaga stabilitas asam lambung.
Pilih camilan sehat seperti buah-buahan rendah asam (pisang, apel), biskuit gandum, atau yogurt rendah lemak.
Hindari mengonsumsi makanan berat dan berlemak sebagai camilan, karena makanan seperti ini bisa memperparah gejala asam lambung.
Makan dalam porsi kecil secara teratur juga membantu mencegah perut terlalu penuh, yang bisa menyebabkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, pemicu utama asam lambung naik.
Menjaga waktu makan yang tepat sangat penting bagi pengidap asam lambung. Sarapan sebaiknya dilakukan di pagi hari sekitar pukul 6-8, makan siang pada pukul 12-1 siang, dan makan malam sekitar pukul 6-7 malam.
Hindari makan terlalu larut malam dan pastikan untuk makan dalam porsi kecil namun sering.
Dengan menerapkan pola makan yang teratur dan menghindari makanan pemicu, gejala asam lambung dapat lebih terkontrol, sehingga Anda bisa menjalani hari dengan lebih nyaman. (*)
Baca Juga: Apakah Asam Lambung Bisa Sembuh Total? Ini yang Perlu Dilakukan