Find Us On Social Media :

Apakah Bayi Bisa Kena Stroke? Coba Lebih Teliti saat Cek Kandungan

Apakah Bayi Bisa Kena Stroke?

- Kejang: Kejang pada bayi merupakan tanda umum stroke perinatal. Kejang ini bisa berupa gerakan yang tidak normal pada satu bagian tubuh, misalnya satu tangan atau kaki yang bergerak sendiri.

- Tonus Otot yang Tidak Normal: Bayi dengan stroke bisa menunjukkan tonus otot yang abnormal. Misalnya, satu sisi tubuh mungkin terlihat lebih kaku atau lebih lemas dibandingkan sisi yang lain.

- Keterlambatan Perkembangan: Bayi yang mengalami stroke mungkin menunjukkan keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan, seperti duduk, merangkak, atau berjalan.

- Kesulitan Menghisap atau Menyusu: Masalah dengan koordinasi gerakan mulut juga bisa menjadi tanda stroke pada bayi.

Pada bayi yang lebih besar, gejala stroke dapat terlihat lebih jelas seiring pertumbuhan mereka. Gejala tersebut bisa termasuk kesulitan berbicara, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh (hemiparesis), masalah penglihatan, serta kesulitan belajar.

Diagnosis stroke pada bayi memerlukan pemeriksaan yang cermat dan biasanya melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis anak, neurologi, dan radiologi.

Beberapa tes yang sering digunakan untuk mendiagnosis stroke pada bayi meliputi:

- Pencitraan Otak: Pemeriksaan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT Scan (Computed Tomography) sangat penting untuk mendeteksi area otak yang terkena stroke.

- Elektroensefalografi (EEG): Tes ini digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik di otak, terutama jika bayi mengalami kejang.

- Tes Darah: Tes darah dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi, kelainan pembekuan darah, atau masalah genetik yang bisa menjadi penyebab stroke.

Pengobatan Stroke pada Bayi

Pengobatan stroke pada bayi sangat bergantung pada penyebab dan gejalanya.

Baca Juga: Mengelola Hipertensi, Makanan yang Perlu Dihindari untuk Kesehatan Jantung Optimal