“Dengan berkontribusi pada pengembangan vaksin yang menjanjikan ini, kita tidak hanya mengambil langkah penting untuk melindungi masyarakat kita sendiri tetapi juga membantu mendorong solusi yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.” ujar Rizka.
“Keterlibatan kita dalam uji klinis ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mempercepat kemajuan penurunan beban TBC dan mendukung inovasi yang dapat membawa kita lebih dekat menuju pemberantasan penyakit ini,” sambungnya.
Bukan tanpa alasan vaksin TBC penting untuk dilakukan.
Sebagai informasi, laporan TBC global 2024 mengkonfirmasi angka kejadian dan penularan tertinggi terdapat pada populasi orang dewasa dan remaja.
Pemodelan menunjukkan bahwa vaksin TB untuk remaja dan orang dewasa dengan efektivitas 50 persen dalam mencegah penyakit diperkirakan akan mencegah antara 37 juta dan 76 juta kasus serta menyelamatkan 4,6 juta hingga 8,5 juta nyawa hingga tahun 2050 di seluruh dunia.
Pada bayi, vaksin yang lebih baik dengan efikasi 80 persen dapat mencegah 5,8 juta hingga 18,8 juta kasus serta menyelamatkan 0,8 hingga 2,6 juta nyawa dalam jangka waktu yang sama.
Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa vaksin TBC yang aman dan efektif dapat secara signifikan menurunkan jumlah kasus dan kematian TBC, di mana vaksin untuk remaja dan orang dewasa lebih berdampak dibandingkan vaksin untuk bayi. (*)
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Menkes Budi Gunadi Targetkan 1 Juta Kasus TBC Terdeteksi pada 2025
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Prabowo Ingin Kasus TBC di Indonesia Turun 50 Persen Dalam Lima Tahun”.