Nyamuk ini lebih aktif pada malam hari dan berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air, seperti rawa, sungai, atau kubangan air yang terbentuk akibat hujan.
Malaria menyebabkan demam tinggi, menggigil, dan gejala lainnya yang dapat membahayakan kesehatan jika tidak segera ditangani.
Cara Mengatasi: Pengendalian malaria dapat dilakukan dengan cara mengurangi habitat nyamuk dengan membuang atau mengeringkan genangan air.
Menggunakan kelambu yang dirawat dengan insektisida saat tidur di malam hari juga sangat dianjurkan.
Selain itu, pengobatan malaria harus segera dilakukan dengan obat antimalaria sesuai dengan resep dokter.
3. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Penyakit ini umumnya menyebar melalui kontak dengan air yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus.
Banjir yang sering terjadi saat musim hujan dapat mencemari lingkungan dengan air yang terkontaminasi, meningkatkan risiko infeksi leptospirosis.
Gejala penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus berat bisa menyebabkan kerusakan ginjal atau hati.
Cara Mengatasi: Untuk mencegah leptospirosis, hindari kontak langsung dengan air banjir, terutama jika air tersebut tercemar.
Menggunakan sepatu boot atau pelindung kaki ketika berada di area banjir dapat mengurangi risiko terinfeksi.
Baca Juga: Risiko Sakit Saat Musim Hujan namun Cuaca Panas: Waspadai Efek Perubahan Iklim