GridHealth.id - Musim hujan biasanya identik dengan cuaca yang dingin dan lembap.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita sering kali menghadapi kondisi yang lebih ekstrem: hujan turun deras di siang hari, namun suhu tetap panas atau bahkan sangat terik.
Perubahan cuaca yang tidak biasa ini bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang tidak siap menghadapi kondisi tersebut.
Artikel ini akan membahas beberapa risiko kesehatan yang muncul akibat cuaca panas di musim hujan, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasi efek buruknya.
Pada musim hujan dengan cuaca panas, tubuh cenderung lebih mudah kehilangan cairan meskipun tampaknya udara lebih lembap.
Kelembapan yang tinggi dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk berkeringat, yang berfungsi sebagai mekanisme pendinginan alami.
Meskipun hujan turun, cuaca yang panas dan lembap dapat menyebabkan tubuh tetap kehilangan banyak cairan melalui keringat yang tidak terlihat.
- Sakit kepala: Dehidrasi sering kali menyebabkan sakit kepala ringan hingga parah.
- Kelelahan: Kurangnya cairan tubuh bisa menyebabkan tubuh merasa lelah dan tidak bertenaga.
- Kram otot: Dehidrasi juga bisa menyebabkan kram otot, terutama jika Anda beraktivitas di luar ruangan.
- Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih, bahkan saat hujan. Hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat memperburuk dehidrasi.
Baca Juga: Kenapa Badan Mudah Sakit Saat Musim Hujan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar