GridHEALTH.id – Banyak yang mengatakan bahwa mandi saat berkeringat itu dilarang.
Hal ini karena bisa menyebabkan panu.
Padahal, perlu Anda ketahui bahwa mandi saat berkeringat tidak secara langsung menyebabkan panu.
Tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya infeksi kulit, termasuk panu, jika kebersihan tubuh tidak dijaga dengan baik. Berikut penjelasan selengkapnya.
Hubungan mandi saat berkeringat dan panu
Panu, atau dikenal sebagai tinea versicolor, adalah infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia.
Jamur ini sebenarnya hidup secara alami di kulit, tetapi dapat tumbuh berlebihan dalam kondisi tertentu, seperti kulit yang lembap, berminyak, atau kurang bersih.
1. Lembapnya kondisi kulit: Jika Anda mandi saat tubuh berkeringat tetapi tidak benar-benar mengeringkan kulit setelahnya, kelembapan yang tersisa dapat menjadi tempat ideal bagi jamur untuk berkembang.
Kondisi kulit yang lembap memicu pertumbuhan jamur penyebab panu.
2. Penggunaan handuk atau pakaian yang tidak bersih: Setelah mandi, menggunakan handuk atau pakaian yang tidak bersih juga bisa meningkatkan risiko infeksi kulit, termasuk panu.
Kain yang lembap dan kotor dapat menjadi tempat berkembangnya jamur.
3. Keringat dan minyak berlebih: Kulit yang berkeringat cenderung lebih berminyak.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mandi Jika Terkena Cacar Air? Simak 7 Langkahnya