GridHEALTH.id - Sebagian anak pasti ada yang pemalu bahkan minder bila bertemu dengan orang lain.
Untuk itu kita perlu untuk melatih mental anak supaya dia lebih berani menghadapinya.
Ada 8 cara yang bisa diterapkan untuk melatih mental anak yang dikutip dari verywellfamily.com sebagai berikut :
1. Ajarkan keterampilan khusus
Disiplin harus tentang mengajar anak-anak kita supaya berbuat lebih baik di waktu berikutnya, bukan membuat mereka menderita karena kesalahan mereka.
Baca Juga : Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi
Ajarkan mereka keterampilan khusus, seperti keterampilan pemecahan masalah, mengontrol diri sendiri dan disiplin diri.
Keterampilan ini akan membantu seorang anak belajar tidak menyerah ketika dihadapkan dengan keadaan dan godaan yang sulit.
2. Biarkan anak membuat kesalahan
Ajari anak kita bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran sehingga ia tidak merasa malu atau malu tentang kesalahan.
Baca Juga : Hati-hati, Ternyata Stres Orangtua Berdampak Pada Kesehatan Anak
Biarkan dia menanggung risiko ketika melakukan kesalahan dan ajak dia berdiskusi untuk mencari solusi supaya dia tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3. Ajari anak dengan cara berpikir yang logis
Sulit bagi seorang anak untuk merasa kuat secara mental ketika mereka sedang mengalami kesulitan atau sedang merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
Ajari anak untuk berpikir realistis. Mengembangkan pandangan realistis dapat membantu anak-anak bisa melewati masa-masa menyulitkannya dan tampil percaya diri.
4. Mendorong anak untuk menghadapi ketakutan
Jika anak sedang menghadapi ketakutan dan menghindarinya, ia tidak akan pernah bisa menangani perasaannya.
Bantu dan ajak anak untuk mengatasi ketakutannya dan ajak dia untuk bertemu dengan orang yang baru supaya tidak takut menghadapi orang lain.
Baca Juga : Supaya Prodak Perawatan Wajah Berkerja Sempurna, Lakukan Ini
Berikan semangat dan pujian kepadanya supaya dia lebih berani dan disitulah dia akan belajar bahwa dia bisa menangani ketakutannya serta keluar dari zona nyamannya.
5. Coba biarkan anak dalam keadaan tidak nyaman
Walaupun kita tidak tega melihatnya, usahakan jangan membantu dia terlebih dahulu.
Biarkan dia mecoba dan berusaha lebih keras untuk mencari solusinya.
Menyelesaikan tanggung jawabnya dan jagan lupa bimbing dia untuk melewatinya.
6. membangun karakter anak
Anak-anak membutuhkan pendirdikan moral untuk membuat keputusan yang baik.
Tanamkan kepada nilai-nilai moral yang baik, selalu bekerja keras dan menciptakan peluang untuk memperkuat pembelajaran dalam kehidupan.
Baca Juga : Cara Cepat Merawat Payudara, Untuk Deteksi Dini dan Membuatnya Seksi
Misalnya saja, kita menekankan pentingnya arti kejujuran dan kasih sayang, ketika berkompetisi bisa menang dengan cara yang adil dan jujur.
7. Jadikan syukur sebagai prioritas
Bersyukur menjadi obat luar biasa untuk mengasihani diri sendiri dan mngatasi kebiasaan buruk lainnya.
Bersyukur juga dapat menguatkan mental anak.
Selain itu, berterima kasihlah, karena dengan berterima kasih dapat meningkatkan suasana hati anak dan mendorong memecahkan sesuatu hal.
8. Menegaskan tanggung jawab
Ajarkan dia menerima tanggung jawab terhadap sebuah hal yang wajar. Berikan penjelasan ketika anak melakukan kesalahan atau berperilaku buruk.
Baca Juga : Jangan Asal Kolam Untuk Berenang, Ini Ciri yang Banyak Bahan Kimianya
Koreksi kesalahannya jika dia mencoba untuk menyalahkan orang lain tentang cara berpikirnya, merasakan atau perilakunya.
Kita harus selalu bersabar dan tidak boleh menyerah menghadapi dan menyikapi anak kita.
Jangan pernah keras terhadapnya, beri dia arahan dan bimbing dia supaya belajar ketika dia melakukan kesalahan.(*)
Source | : | verywell.com |
Penulis | : | Herlina Noor Setiyawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar