GridHEALTH.id - Beberapa hari ini, cerita tentang bayi 4 bulan meninggal karena memakan nasi utuh viral di media sosial twitter.
Menurut akun yang menceritakannya, @kyeomdongie di twitter, menyebutkan bahwa ibu tersebut berusia 20 tahun dan memiliki 2 orang anak, sedangkan ayahnya adalah seorang nelayan.
Dibalik benar tidaknya informasi diutarakan oleh akun tersebut, ada satu pelajaran berharga yang bisa kita petik mengenai pemberian makan untuk bayi.
Baca Juga : Inilah 5 Tanda Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan pada Bayi
Untuk diketahui bersama, dalam masyarakat Indonesia masih banyak mitos yang berkembang agar bayi sehat dan cepat besar, salah satunya adalah memberi makan bayi sejak dini dengan makanan orang dewasa.
Padahal menurut penelitian dari World Health Organization (WHO), pemberian makan bayi yang tepat adalah saat bayi berusia 6 bulan.
Makanan tersebut pun bukan makanan dewasa atau yang biasa kita makan, tapi makanan pendamping ASI alias MPASI.
Baca Juga : Skrining Bayi Baru Lahir Penting Agar Masalah Kesehatan Terdeteksi
Jika kurang dari 6 bulan sudah diberi makanan, apalagi makanan orang dewasa, seperti nasi utuh yang bias akita makan, maka akan berdampak buruk pada kesehatan bayi.
Efek samping pemberian makan bayi sebelum berusia 6 bulan, yaitu:
Gangguan pencernaan
Ingat, sistem pencernaan bayi di bawah usia 6 bulan belum matang. Jika bayi diberi makanan padat dapat mengakibatkan gangguan pencernaan.
Baca Juga : Menu MPASI Menyehatkan, Sup Brokoli Punya Segudang Manfaat Untuk Bayi
Menimbulkan penyakit lainnya
Dari hasil penelitian dari National Center for Biotechnology Information menyatakan, pemberian makan bayi sebelum berusia 6 bulan dapat mengakibatkan risiko kesehatan yang lebih buruk.S
Seperti, obesitas dan penyakit celiac (penyakit akibat mengonsumsi gula).
Selain itu, bayi pada usia di bawah 6 bulan belum terlihat indikasi alergi terhadap suatu makanan.
Bisa saja makanan yang diberikan menyebabkan alergi kulit seperti eksim atau gatal pada tubuh bayi.
Baca Juga : Memilih Tas Punggung Untuk Anak, Jangan Cuma Mementingkan Model
Meningkatkan risiko tersedak
Bayi 4 bulan biasanya belum memiliki mekanisme pencernaan yang baik.
Motorik bayi yang belum siap dapat menyebabkan makanan tersebut tersangkut di tenggorokan sehingga bisa menyebakan tersedak.
Tersedak adalah kejadian fatal yang mematikan jika terjadi pada bayi.
Baca Juga : Fact or Fake? ASI Sebabkan Bercak Putih pada Tubuh Bayi
Risiko kematian
Dari risiko tersedak karena ketidakmampuan mencerna makanan, hal lain yang sangat membahyakan adalah menyebabkan kematian.
Makanan yang tersangkut di tenggorokan bayi dapat menutupi saluran pernapasannya.
Jika hal itu tidak ditangani secara cepat dapat berakibat fatal.
Bayi tidak dapat bernapas dengan lega bahkan menerima oksigen dengan baik.
Baca Juga : Seperti Inilah Cara Aman Menyusui Bayi Saat Ibu Sedang Batuk Pilek
Sebagai orangtua yang baik, sebaiknya kita perlu mengetahui bahaya-bahaya tersebut.
Jadi jangan dulu memberi makan pada bayi hingga usianya cukup ya.
Source | : | WHO,National Center for Biotechnology Information |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar