- Infeksi rahim
- Terjadi pendarahan berat
- Sering kram perut
- Keputihan berbau tak sedap
- Demam
- Mual dan muntah
- Produksi ASI berkurang
Baca Juga : Sering Risih Karena Bau? Bisa Jadi Bakteri ini Bersarang di Vagina
Dilansir dari Baby Center, kejadian plasenta yang tertinggal karena sulit dikeluarkan dari rahim disebut retensio plasenta.
Menurut The National Institute for Health and Care Excellence (NICE), rentensio plasenta terjadi jika plasenta tidak dapat keluar selama lebih dari 30 menit walau pun sudang diberikan rangsangan atau dengan cara alami.
Pada kasus di atas, saat dokter melakukan operasi ulang terhadap ibu tersebut, dokter tersebut terkejut bahwa bukan hanya plasenta yang tertinggal tetapi kepala bayinya masih di dalam rahim itu.
Source | : | babycenter.co.uk,miror,Nice |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar