GridHEALTH.id - Ingat Titi Wati, wanita berbobot 220kg yang mengidap obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah?
Titi Wati mendapat banyak sorotan tak hanya pemberitaan dalam negeri, bahkan media luar negeri pun banyak yang mengangkat topik tentangnya.
Tubuhnya yang sangat gemuk memang terlihat sangat mengurangi tingkat aktivitas yang dilakukan.
Baca Juga : Kasus Obesitas Semakin Banyak, Ini 5 Tanda Tubuh Mulai Kegemukan
Kini, Titi Wati akan menjalani operasi pemotongan lambung atau yang biasa disebut dengan nama lain operasi bariatrik.
Ada yang menyebutnya dengan operasi sedot lemak, operasi ini merupakan salah satu metode untuk menurunkan berat badan secara cepat bagi seseorang bertubuh gemuk dan seseorang yang mengalami penyakit kronis tertentu terkait obesitas.
Baca Juga : Baim Wong Yakin Paula Verhoeven Sudah Hamil, Ini Tanda-tanda Kehamilan di Bulan Pertama!
Operasi ini terdiri dari 3 prosedur yaitu operasi bypass lambung, operasi pengikatan lambung, dan operasi pemotongan lambung.
Bertujuan agar menurunkan berat badan, sehingga seseorang yang melakukan operasi bariatrik ini membatasi porsi makannya namun tidak mengurangi penyerapan nutrisi makanan tersebut.
Operasi pemotongan lambung ini dapat menurunkan berat badan sekitar 45 kg dalam jangka waktu satu tahun, namun setelah menjalankan prosedur operasi ini, pasien diharap untuk melakukan diet selama 12 bulan secara rutin.
Baca Juga : Bikin Iri, Perangi Kegemukan Turki Dirikan Pusat Obesitas di Seluruh Negeri, Gratis Buat Pasien
Penurunan berat badan ini baru akan terlihat setelah 18-24 bulan setelah menjalani serentetan operasi tersebut.
Selain mengurangi berat badan, operasi ini dapat mengurangi rsiko penyakit kesehatan lainnya yang mengancam obesitas, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, storke, gangguan pernapasan saat tidur (apnea), dan penyakit perut lainnya.
Setelah menjalani operasai bariatrik, biasanya pasien akan mengalami pega-pegal, merasa dingin, kulit kering, penipisan helai rambut yang menyebabkan kerontokan, dan mood terkadang berubah.
Baca Juga : Fact or Fake! Diabetes Pada Anak Gemuk Dapat Menular, Benarkah?
Namun seperti operasi besar lainnya, operasi bariatrik juga memiliki efek samping terhadap kesehatan kita.
- Pendarahan berlebih
- Infeksi
- Darah menggumpal
- Muncul masalah paru-paru
- Kebocoran sistem pencernaan
Selain itu, risiko jangka panjnag dari operasi penurunan berat badan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit lainnya.
Baca Juga : Langgar Pantangan Makanan ini, Komika Muda Gebi Ramadhan Meninggal
- Sumbatan usus
- Dumping syndrome yang menyebabkan diare, mual, muntah
- Penyakit batu empedu
- Hernia
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
- Malnutrisi
Baca Juga : 7 Tanda Tren Work Out Malah Menyakiti Diri Sendiri dan Kesehatan
Walaupun operasi bariatrik terbilang instan untuk menurunkan berat badan, tetapi risiko terhadap kesehatan juga cukup besar ya.
Masih tertarik melakukannya?
Sebelum mengalami hal di atas, lebih baik kita atur pola makan dan pola hidup menjadi sehat.
Source | : | WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar