GridHEALTH.id - TBC adalah jenis penyakit infeksi menular. Tak heran jika serangan kuman TBC terhadap bayi biasanya ditularkan oleh penderita TBC yang ada di dekatnya.
Seperti halnya flu, menurut H. Muljono Wirjodiardjo, M.D., Ph., dari RS Internasional Bintaro Tangerang, Banten, kuman TBC menyebar di udara pada saat seseorang yang menderita TBC batuk dan bersin, meludah atau berbicara.
Baca Juga : Bayi Bisa Juga Terkena Penyakit Tuberculosis alias TBC atau TB
Jika di dalam keluarga ada seseorang yang sedang menderita TBC, maka ketika penderita itu batuk akan mengeluarkan percikan yang mengandung banyak sekali kuman TBC, selanjutnya percikan itu masuk ke saluran napas bayi dan mengendap di dalam paru-parunya.
Namun, kuman TBC yang masuk ke dalam tubuh bayi tidak lantas membuatnya terjangkit penyakit TBC.
Jika daya tahan tubuhnya baik, kuman itu hanya bersifat pasif meskipun bersarang di dalam paru-paru.
Berbeda, jelas Muljono lebih jauh, jika daya tahan tubuh bayi sedang lemah, kuman TBC sangat mungkin berkembang menjadi penyakit TBC.
Baca Juga : Pengobatan TBC Pada Bayi Tidak Hanya dengan 1 Obat, Bisa 3 atau Lebih
Agar bayi mendapatkan daya tahan tubuh yang bagus, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
* Berikan ASI Eksklusif
Untuk bayi di bawah 6 bulan, cukup berikan ASI eksklusif karena ASI memiliki kandungan gizi sempurna yang sangat dibutuhkan bayi bagi pertumbuhan maupun daya tahan tubuhnya.
Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas dan harus diberi makanan tambahan, pilihlah makanan yang bergizi dan variatif, serta diolah dengan cara yang bersih sehingga daya tahan tubuh bayi tetap bertahan sempurna.
Baca Juga : Sering Risih Karena Bau? Bisa Jadi Bakteri ini Bersarang di Vagina
* Berikan Istirahat Cukup
Setelah dilahirkan, hampir seluruh waktu bayi digunakan untuk tidur. Ia bangun hanya untuk menyusu, mandi, dan BAB/BAK. Seiring pertambahan usianya, waktu istirahatnya pun semakin berkurang.
Padahal, bayi tetap butuh istirahat yang cukup. Gunanya, selain untuk memaksimalkan pertumbuhannya, juga supaya daya tahan tubuhnya tetap terjaga. Karena itu, berikan waktu istirahat yang cukup pada bayi.
Baca Juga : Ini Alasan Pria 17 Tahun Menikahi Wanita Usia 70 Tahun, Hormon Seksualnya Meningkat
* Lakukan Imunisasi BCG
Imunisasi ini akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyaki TBC.
Vaksin TB, yang dikenal dengan nama BCG terbuat dari bakteri M tuberculosis strain Bacillus Calmette-Guerin (BCG).
Vaksin ini dikembangkan pada 1950 dari bakteri M tuberculosis yang hidup (live vaccine), sehingga bisa berkembang biak di dalam tubuh dan diharapkan bisa mengindus (memasokkan) antibodi seumur hidup. Karena itu, vaksinasi BCG hanya diperlukan sekali seumur hidup.
Baca Juga : Cegah 8 Kebiasaan Jorok yang Sering Dilakukan Anak Demi Kesehatannya
Di Indonesia, imunisasi BCG diberikan pada bayi usia 0-2 bulan melalui suntikan di kulit lengan atau paha bayi yang bekasnya akan menampakkan "bisul" kecil.
Umumnya setelah disuntik suhu bayi tetap normal. Jika muncul demam biasanya bukan karena imunisasi BCG melainkan hal lain yang perlu dikonsultasikan ke dokter.
* Ciptakan Lingkungan Bersih
Yang perlu diperhatikan tak hanya kamar, tempat tidur, pakaian, tetapi juga orang-orang yang ada di sekeliling bayi.
Baca Juga : Ini Perbedaan Sinus dan Flu Biasa Pada Anak, Gejalanya Mirip
Soalnya, banyak di antara kita yang hanya fokus pada lingkungan tempat tetapi tidak memerhatikan orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Padahal, kuman TB tidak bersarang pada benda mati melainkan benda hidup yakni pada seseorang yang terjangkit TB. Bayi sebaiknya dijauhkan dari penderita TB meskipun itu adalah ibunya sendiri.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar