GridHEALTH.id - Aktris yang menjadi tersangka kasus prostitusi online, Vanessa Angel, telah dipindah ke Rumah Tahanan Dittahti Polda Jatim yang berada di Gedung Ditreskrimsus, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 06.30 WIB.
Kabarnya Vanessa Angel ditempatkan satu sel dengan 'penjebaknya', yaitu sang muncikari.
Sebelum dijebloskan ke penjara, Vanessa Angel menjalani perawatan selama 5 hari di kamar Anggrek Nomor 4, Rumah Sakit Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Surabaya, Jawa Timur.
Kesehatan Vanessa dikabarkan drop pasca ditetapkan tersangka kasus prostitusi artis.
Bahkan Vanessa Angel sempat pingsan saat diperiksa selama 12 jam di ruangan penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, pada Rabu (30/1/2019) lalu.
Hasil diagnosis tim dokter Vanessa mengidap penyakit maag akut, sinusitis, dan migrain.
Karena kondisi itulah penyidik Polda Jatim mempertimbangan sisi kemanusian dan kesehatan memutuskan memperbolehkan Vanessa Angel dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan pemindahan Vanessa dari rumah sakit lantaran kondisi aktris tersebut sudah lebih baik.
"Kata dokter (Vanessa Angel) sudah dipindahkan," ungkap Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Senin, melansir Banjarmasin Post.
Pemindahan Vanessa ini sempat mengalami penundaan karena VA mengeluh sakit meski perawat sudah melepas selang infus di tangan kirinya.
Meski sudah dipindahkan, pihak rumah sakit masih akan memeriksa kesehatan VA jika diperlukan di sel tahanan.
Baca Juga : Ibu Hamil Anak Kembar, 4 Permasalahan Ini yang Akan Dihadapi
"Tim dokter RS Bhayangkara akan observasi jika yang bersangkutan kembali sakit," kata Barung.
Tante Vanessa, Reni, yang selalu merawat keponakannya itu selama di rumah sakit mengungkapkan kondisi VA sudah membaik.
Tetapi terkadang VA masih mengeluh sakit akibat gangguan pencernaan.
Ia juga mengungkapkan Vanessa tidak pernah membahas kasus prostitusi yang menjeratnya selama dirawat.
"Tidak pernah cerita sebatas cerita mama saja," ujar Reni. Sejak terjerat kasus ini, Vanessa memang sering teringat pada mendiang sang ibu.
Bahkan ia sempat mengatakan ada kemungkinan keadaannya akan jauh berbeda jika sang ibu masih ada di dunia.
Sementara itu ia juga pernah berpikiran untuk mengakhiri hidupnya. Hal ini disampaikan pada sang kekasih Bibi Ardiansyah.
Melansir dari tayangan RUMPI edisi Senin (28/01), begini ungkapan kegalauan Vanessa Angel.
"Awal ketemu bener-bener dia udah parah banget, wajahnya pucet, badannya udah mengigil kayak syok banget. Dia saat itu nangis, udah bener-bener kayak, 'Ya udah aku nyusul mama aja,' dia bilang gitu," ujar Bibi Ardiansyah.
Baca Juga : Sambut Imlek, No 5 Makanan Khas Imlek yang Kaya Kalori, Enak!
Mengenai keinginan untuk bunuh diri, berdasarkan laman Kompas.com, ada beberapa tanda saat seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk melakukannya dengan menunjukkan tanda-tanda;
1. Merasa tidak punya harapan
Hal ini adalah gejala paling umum pada orang-orang yang menderita depresi.
Orang-orang yang memikirkan tentang bunuh diri sering merasa terjebak atau tidak memiliki harapan terhadap suatu situasi.
Tidak adanya harapan dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan negatif terhadap kondisi saat ini dan bahkan ekspektasi terhadap masa mendatang.
2. Perasaan sedih dan moody yang ekstrem
Memiliki mood swings, yaitu merasa senang secara ekstrem dan sedih secara mendalam pada keesokan harinya.
Menghadapi kesedihan pada waktu yang berkepanjangan dapat membuat stres.
Kesedihan yang berlebihan adalah penyebab utama kencenderungan untuk bunuh diri.
3. Masalah tidur
Tidur adalah salah satu cara otak untuk memperbaiki kerusakan dan melancarkan fungsi.
Orang yang mengalami masalah tidur secara berkepanjangan dapat mengalami cedera pada otak yang tidak dapat diperbaiki.
Tidak dapat tidur adalah salah satu risiko berbahaya yang terkait dengan rasa ingin bunuh diri.
4. Perubahan pada kepribadian dan penampilan
Perubahan pada perilaku dan penampilan adalah tanda-tanda yang terlihat pada orang yang memikirkan bunuh diri, seperti berbicara dengan pelan, makan berlebih, tertarik dengan kematian atau kekerasan.
Baca Juga : Skrining Darah dan Pendengaran Bayi Baru Lahir, Penting Untuk Masa Depannya
Orang ini juga tidak memerhatikan penampilan mereka yang berdampak buruk. Beberapa orang mengalami perubahan pada rutinitas, seperti pola makan atau tidur.
5. Perasaan terisolasi
Orang-orang yang berencana untuk bunuh diri tidak ingin berinteraksi dengan keluarga atau teman.
Mereka menarik diri dari kontak sosial dan ingin sendirian. Mereka biasanya memilih untuk tinggal sendirian dan menghindari aktivitas publik.
Selain itu, mereka juga kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulu mereka senangi.
6. Perilaku menyakiti diri sendiri
Mereka mulai memiliki perilaku yang berpotensi bahaya, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan berlebih, berkendara dengan sembarangan, atau terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman.
Mereka tampak tidak peduli terhadap keselamatan mereka atau tidak lagi menghargai hidup mereka.
7. Pikiran ingin bunuh diri
Kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri memberikan tanda-tanda pada teman atau keluarga, seperti mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang seperti mereka tidak akan bertemu lagi.
Baca Juga : Sambut Imlek, No 5 Makanan Khas Imlek yang Kaya Kalori, Enak!
Mereka juga dapat mengulangi kalimat-kalimat seperti “saya ingin bunuh diri saja”, “andai saya mati saja” atau “andai saya tidak pernah dilahirkan”.
Mereka dapat mempersiapkan kematian mereka, seperti membeli pistol atau mengumpulkan obat-obatan, atau memberikan benda kepunyaan mereka, atau terlibat dalam masalah agar tidak ditemukan penjelasan yang logis terhadap bunuh diri. (*)
Source | : | Kompas.com,Banjarmasin Post,GridPop |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar