2. Dihantui perasaan bersalah
Jika dilihat dari sisi psikologis, seks yang dilakukan sebelum menikah memang akan membuat pelakunya seakan kehilangan harga diri.
Baca Juga : Tanda Tubuh Tidak Sehat Salah Satunya Mudah Lelah, Ini Solusinya
Hal ini lah yang kemudian memicu perasaan berdosa, takut akan kehamilan, serta lemahnya ikatan antara kedua belah pihak yang dapat menyebabkan kegagalan setelah berumah tangga.
Bahkan tidak jarang menimbulkan penghinaan terhadap masyarakat yang menyebabkan seakan-akan dihantui perasaan bersalah.
3. Munculnya penyakit seksual
Seks bebas dapat menyebabkan pelakunya menderita kelainan seksual yang masuk ke dalam gangguan jiwa seperti keinginan untuk selalu berhubungan seks tanpa disadari.
Penderitanya akan menghabiskan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seks maupun kontak fisik lainnya seperti pelukan, rangkulan, ciuman, dan lainnya hingga membayangkan bentuk tubuh seseorang luar dan dalam.
4. Mengalami sulit berkonsentrasi
Seks bebas menyebabkan pelakunya menjadi pemalas, sering lupa, sering melamun, hingga sulit untuk berkosentrasi. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan segala pekerjaannya menjadi tertunda karena kehilangan fokus. Sikap ini diakibatkan karena pengaruh dari bayang-bayang sebelumnya akan seks pra nikah yang dilakukannya. Sehingga membuat otaknya hanya berpikir untuk seks. Bahkan memiliki keinginan untuk bisa melampiaskan hasrat seksualnya tersebut.
5. Memicu tindakan kriminal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku seks bebas tersebut memiliki kebiasaan untuk mencoba melampiaskan hasrat seksualnya yang dimilikinya.
Baca Juga : Empat Cara Mengecilkan Perut, Dijamin Lingkar Pinggang Berkurang
Sehingga ketika dirinya tidak memiliki partner untuk seks bebas, maka dirinya akan berusaha untuk pergi ke tempat prostitusi. Yang terparahnya adalah mereka bisa menjadikan anak-anak sebagai korban pemerkosaan.
Source | : | psychologytoday,Majalah Prevention Indonesia,vogue.co.uk,dosenpsikologi.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar