Setelah menjalani pemindaian MRI, kondisi langka yang menyebabkan otaknya membengkak ini didiagnosa sebagai acute disseminated encephalomyelitis (ADEM).
Dilansir dari laman WebMD, ensefalomielitis diseminata akut atau ADEM merupakan jenis peradangan langka yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang dan merusak lapisan pelindung serabut saraf (myelin).
Baca Juga : Genap Berusia 22 Tahun, Rose BLACKPINK Masih Mempertahankan Bentuk Tubuhnya
ADEM ternyata paling sering menyerang anak-anak di bawa 10 tahun yang ditandai dengan munculnya ruam bahkan infeksi virus lain.
Seringkali anak akan mengalami infeksi ini selama dua hingga empat minggu.
Di rumah sakit anak-anak Inggris biasanya terdapat sekitar 10-15 anak per tahun dengan ADEM.
Para ahli tidak tahu persis apa yang memicu itu, bisajadi serangan itu terjadi ketika seorang anak sedang mengalami beberapa penyakit umum, seperti pilek atau perut.
Baca Juga : Imunomodulator Bukan Vitamin Tapi Obat, Efeknya Keseimbangan Sel Limfosit Bisa Terganggu
Tanda-tanda anak yang terserang ADEM biasanya akan mengalami demam, sakit kepala, kejang, dan sulit berpikir.
ADEM memang erat kaitannya dengan dengan infeksi otak dan sumsum tulang belakang seperti meningitis, karena memunyai gejala yang sama.
Namun pada penderita ADEM, cairan tulang belakang biasanya memiliki lebih banyak sel darah putih dari biasanya. (*)
Source | : | Daily Mail,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar