GridHEALTH.id – Memberikan obat kepada bayi sakit, apa pun itu sakitnya harus tepat dan benar.
Sebab itu adalah factor utama kesusksesan pengobatan.
Tapia da beberapa hal yang perlu orangtua ketahui, ini yang kerap menggagalkan pengobatan kepada bayi sakit.
Baca Juga : Cara Memberikan Obat Pada Bayi, Trik Anti Tersedak dan Trauma
Menurut dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA., MD. dari Bunda Margonda Hospital, Depok, beberapa hal berikut ini harus orangtua pahami benar, supaya pengobatan bayi sakit tidak gagal. Bayi pun kembali sehat.
Pemberian obat tetes dank rim
Menurut Mulya, saat meneteskan obat tetes (hidung, telinga dan mata) pada bayi lakukan secara berhati-hati sehingga bisa tepat mengenai sasaran.
Untuk obat tetes mata, arahkan pada bagian tengah mata sehingga obat dapat tersebar dengan merata.
Baca Juga : Tak Diduga, Kentang Mampu Obati Diabetes dan Hancurkan Sel Kanker
Demikian pula bila menggunakan obat tetes hidung dan telinga, arahkan pada bagian tengah lubang hidung dan telinga.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker, Kenali 3 Jenis Kanker Darah!
Posisi bayi sebaiknya dalam keadaan tidur telentang saat ditetesi obat tetes mata/hidung.
Sedangkan, untuk obat tetes telinga sebaiknya diberikan pada posisi tidur miring ke samping.
Khusus untuk obat berupa krim atau salep, oleskan tipis secara merata pada permukaan kulit.
Berikan seusai mandi atau ketika kulit dalam keadaan bersih sehingga pori-pori dalam kondisi terbuka dan obat bisa terserap dengan baik.
Baca Juga : Cara Memberikan Obat Pada Bayi, Trik Anti Tersedak dan Trauma
Bila obat dimuntahkan bayi
Bagaimana bila bayi memuntahkan obat, apa harus langsung diminumkan kembali?
Amati terlebih dahulu jarak waktu ketika minum obat sampai saat dimuntahkan.
Bila kurang dari 10 menit atau bahkan langsung dimuntahkan, ulang kembali dengan dosis dan takaran yang sama karena bisa dipastikan obat tersebut belum tercerna oleh bayi.
Jika bayi tidak dapat menerima obat (dimuntahkan terus) segera bawa ke dokter sebagai antispasi bayi mengalami dehidrasi.
Baca Juga : Raisa Melahirkan Anak Pertamanya, Perubahan Ini Akan Terjadi pada Hamish Daud Setelah Menjadi Ayah
Khusus obat yang tergolong antibiotik, bila jumlah yang dimuntahkan lebih dari 25% dari jumlah keseluruhan obat (umpama, dari 15 bungkus, yang terbuang 6 bungkus) sebaiknya konsultasikan hal ini kembali pada dokter.
Dikhawatirkan obat yang diminum menjadi kurang efektif dan bayi memerlukan pengobatan tambahan.
Jangan gunakan sendok makan untuk memberikan obat sirop
Pada kemasan obat kerap tercantum istilah sendok teh atau sendok makan sebagai takaran obat.
Perlu diketahui yang dimaksud dengan sendok teh dan sendok makan tersebut bukan sendok yang ada di dapur kita, melainkan sendok takar yang ada dalam kemasan obat.
Baca Juga : Raisa Melahirkan Anak Pertamanya, Perubahan Ini Akan Terjadi pada Hamish Daud Setelah Menjadi Ayah
Ukuran takaran sendok rumah tangga tidak sama dengan sendok takar obat (takaran sendok rumah tangga memiliki jumlah yang berbeda-beda, tidak 5 ml).
Untuk itu, jangan lupa meminta sendok takar obat ketika membeli obat di apotek.
Atau, dapat pula meminta alat takar lain yang memiliki ukuran jelas untuk obat, seperti gelas takar obat, pipet obat, atau sepuit tanpa jarum suntik. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar