GridHEALTH.id – Ingat, 80% proses belajar anak didapat dari mata. 12 tahun pertama kehidupannya, anak mengandalkan kedua bola matanya untuk mendapatkan informasi.
Itulah alas an mutlak kenapa jika ingin anak perkembangannya optimal, pintar dan cerdas, mata anak harus sehat.
Baca Juga : Sakit Mata Dapat Menular Karena Melihat Mata Penderitanya, Benarkah?
Untuk diketahui, menurut Dr. Gusti G. Suardana, Sp.M., dari Jakarta Eye Center, sel retina pada mata anak dengan sel di otak sama-sama berasal dari sel neuroektodermal (lapisan terluar saraf).
Semakin banyak yang dilihat si kecil dari dunia barunya, semakin kuat hubungan antarsel saraf di otak.
Tak heran, jika kondisi penglihatan anak bagus maka semua masukan ke otaknya juga maksimal.
Baca Juga : Kecanduan Smartphone, Anak 4 Tahun Harus Operasi Mata, Alami Kelainan 'Mata Malas'
Ini jelas akan mengoptimalkan kecerdasannya.
Kesimpulannya, mata adalah organ penting yang harus mendapatkan perhatian lebih.
Tapi kita tidak bisa memungkiri mata sakit, gangguan mata, bisa terjadi kapan saja pada anak.
Nah di sini kuncinya adalah pendeteksian awal. Kenapa? Jika sakit mata, penyakit mata, gangguan mata anak bisa dideteksi sejak awal maka proses pengobatan matanya pun lebih cepat dan peluang sembuhnya bisa lebih besar.
Baca Juga : Keponakan Kareena Kapoor Curi Perhatian, 6 Makanan Ini Kunci Utama Bayi Bermata Indah
Berikut beberapa cara untuk mendeteksi kelainan mata yang mudah dan bisa dilakukan orangtua di rumah kepada anaknya:
* Melihat adakah perubahan pada posisi kepala saat anak me-ngamati sesuatu.
Posisi kepala yang aneh itu merupakan indikasi ada yang salah dengan mata anak.
Ini karena anak sedang mencari posisi yang enak untuk mengamati/membaca.
Ingat, pada posisi lurus, kedudukan mata seharusnya berada di tengah, jika tidak, segera periksa ke dokter.
* Anak sering mengeluh pusing, terlihat bayangan saat melihat sesuatu, sering memicingkan mata, mengerutkan dahi, sering menggosok-gosok dahi, membaca dalam jarak sangat dekat, kerap menabrak sesuatu, dan lain-lain, juga bisa orangtua amati pada anak.
Baca Juga : Pakai Masker Kunyit di Area Mata 10 Menit, Lihat Hasilnya Mengejutkan!
Namun, yang lebih akurat melakukan pemeriksaan adalah dokter mata.
Dengan alat medis yang lengkap dan modern, pemeriksaan pun bisa dilakukan dengan lebih akurat.
Satu hal yang penting diingat, papar Gusti adalah reaksi alergi merupakan manifestasi klinis yang dapat menggganggu semua sistem tubuh dan organ tubuh anak.
Organ tubuh atau sistem tubuh tertentu mengalami gangguan atau serangan lebih banyak dari organ lain.
Mengapa berbeda, hingga saat ini belum banyak terungkap.
Baca Juga : Sembuh dari Kanker Payudara, Rima Melati Rutin Konsumsi Jus Buah Ini Agar Tidak Kambuh Lagi!
Gejala tergantung dari organ atau sistem tubuh, bisa terpengaruh bisa melemah.
Jika organ sasarannya paru bisa menimbulkan batuk atau sesak, bila pada mata, maka mata menjadi gatal, berair, dan merah. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar