# Mitos 4: Khusus perawan: Penggunaan tampon selama menstruasi dapat merusak selaput dara/vagina
Fakta: Pada kenyataannya, selaput dara adalah selaput melar yang melapisi lubang vagina dan biasanya tidak menutupi lubang vagina. Jika ini masalahnya, selaput dara akan menghalangi darah menstruasi dan jenis keluarnya cairan lainnya dari tubuh.
Baca Juga : Minum Susu Campur Merica, Memangnya Sehat? Ini Fakta Mengejutkan!
Karena selaput dara melar, memasukkan benda sekecil tampon tidak akan menyebabkan selaput ini robek.
Lagi pula, selama menstruasi darah melumasi vagina, sehingga jika dilakukan dengan benar, memasukkan tampon tak akan menyakitkan.
Jika masih tidak nyaman, coba gunakan pelumas untuk membantu memasukkan tampon. Harus selalu mengganti tampon secara teratur, seperti yang disarankan, setiap 4-8 jam.
Sangat penting bahwa seseorang melakukan ini jika tidak akumulasi darah, jaringan, dan bakteri dapat menyebabkan sindrom syok toksik.
Mitos haid lain yang banyak ditemui pengguna tampon pertama kali adalah bahwa tampon bisa hilang di dalam vagina.
Ini tidak benar karena tidak ada tempat bagi tampon untuk pergi. Leher rahim berada di bagian atas vagina, dan celahnya terlalu kecil untuk dapat ditembus oleh tampon.
Baca Juga : Creambath di Salon Bisa Picu Stroke? Cek Kebenarannya dari Ahli
Selain itu, vagina hanya sekitar 3,77 inci (9,6 cm) dalam, rata-rata, dan tampon datang dengan tali yang membantu pengangkatan.
Jadi, jika tampon agak masuk ke dalam, kita dapat dengan mudah mencari tali dan menarik keluar tampon dengan hati-hati. Demikian 4 mitos haid yang perlu dicermati (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar