GridHEALTH.id - Umumnya teether dapat diberikan sejak bayi berusia 4 bulan atau saat ia sudah mampu mengenggam sesuatu.
Ada banyak ragam teether yang beredar di pasaran, mulai bentuk, ukuran hingga warna.
Umumnya bahan yang digunakan adalah lateks, yang tergolong aman untuk bayi dan terasa lembut bila digigit.
Baca Juga : Ketiak Sering Terasa Sakit? Bisa Jadi Ada Ancaman Kesehatan Serius
Menurut drg. Fauziah SpKGA., Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, teether ada yang bagian dalamnya diisi gel atau air.
Teether berisi gel lebih disarankan ketimbang yang berisi air, karena akan terasa lebih dingin ketika digigit sehingga dapat mengurangi nyeri atau gatal pada gusi.
Berikut cara memilih teether yang sehat bagi bayi, seperti yang dipaparkan Fauziah:
1. Pilihlah yang sesuai dengan bentuk mulut bayi.
Bagi bayi berusia 4 bulanan yang bentuk mulutnya masih mungil, pilihkan teether berukuran kecil (yang menyerupai soother/dot), namun tetap dapat digenggam dengan mudah. Teether berukuran besar dikhawatirkan malah merepotkan bayi.
Baca Juga : Freddie Mercury Penyanyi Legendaris Bersuara Ajaib, Apakah Benar Bentuk Gigi yang Memengaruhi Suaranya?
2. Sesuaikan dengan tahapan pertumbuhan gigi bayi.
Untuk itu cermati petunjuk pada kemasan. Produk-produk teether tertentu dibedakan peruntukkannya; yakni bagi bayi usia 4 bulan (tahap 1) dengan bayi 6 bulan ke atas (tahap 2 sampai tahap 4).
* Tahap 1
Teether ini khusus untuk bayi berusia 4 bulanan, karena berfungsi merangsang pertumbuhan gigi bayi. Jadinya gigi dan gusi bayi sehat.
Umumnya terbuat dari lateks yang bening berisi air atau gel sehingga terasa lebih lembut ketika digigit.
Tekstur permukaannya yang berbintik-bintik kecil namun terasa lembut dapat menghilangkan rasa gatal pada gusi di saat gigi bayi akan keluar.
Teether yang tampak lebih padat dengan bentuk yang pipih dengan tekstur berbintik-bintik halus ini tetap mudah dan nyaman untuk digigit. Warna-warnanya yang terang dan bervariasi juga sekaligus dapat digunakan sebagai mainan bayi.
Baca Juga : Masuk Angin Tak Perlu Obat Juga Kerokan Untuk Mengatasinya, Lenyap Oleh Bumbu Dapur Berikut
* Tahap 2
Cocok untuk bayi di awal pertumbuhan giginya (yang baru tumbuh 2 gigi bagian bawah depannya).
Namun karena sudah memiliki 2 gigi maka kemampuan menggigitnya pun sudah jauh lebih kuat, lantaran itulah teether pada tahap ini sengaja dirancang lebih padat.
* Tahap 3
Tak jauh berbeda dari teether pada stage 2; teether tahap 3 lebih padat namun tetap lembut ketika digigit.
Hanya saja teksturnya tampak lebih kasar dan bergelombang. Fungsi teether pada tahapan ini untuk merangsang pertumbuhan 2 gigi pada gusi bagian depan atas. Supaya sehat.
Baca Juga : Pernah Sakit Gigi Hingga Gusi Berdarah? Ini Penyebab dan Pencegahannya
* Tahap 4
Teether tampak jauh lebih padat dengan tekstur lebih kasar. Sesuai bagi si kecil yang sudah tumbuh beberapa gigi di bagian atas depan dan bawah. Fungsinya, untuk merangsang gigi bagian belakang.
“Karena teether mainan untuk digigit-gigit bayi, sudah tentu kebersihannya harus terjaga. Supaya tetap sehat. Apalagi teether yang sering keluar masuk mulut bayi mudah sekali terkontaminasi bakteri,” jelas Fauziah mengingatkan.
Jika tak dirawat, tentu teether menjadi tidak sehat dan bisa membuat bayi sakit.
Perawatan teether pun dimaksudkan supaya bentuk fisiknya tetap terjaga utuh, sehingga aman dan sehat untuk digigit-gigit bayi.
Ada lecet saja, pada teether, warna terkelupas, apalagi sampai bocor, sebaginya segera jauhkan dari bayi. itu artinya sudah tidak sehat.
Baca Juga : Tidak Semua Bayi Perlu Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Ini Penjelasannya
Agar tetap higienis, cucilah teether setelah digunakan dan jangan lupa perhatikan aturan mencuci yang tertera pada kemasan.
“Beberapa jenis teether tidak bisa direbus melainkan cukup dicuci dengan air panas atau air mengalir dan (bila tersedia) dapat digunakan cairan pembersih khusus untuk bayi,” papar Fauziah.
Keringkan dengan kain bersih dan simpanlah di dalam wadah khusus yang aman dan bersih.
Teether yang berisi gel atau air dapat disimpan dalam lemari es (jangan di freezer karena justru akan merusaknya).
Baca Juga : Jahe Kaya Manfaat Kesehatan, Tapi Berbahaya Bagi Orang Dengan Kondisi Berikut
Namun sebelum itu, jangan lupa taruh dulu dalam wadah khusus sehingga tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan makanan yang ada di dalam kulkas.
Dengan menyimpannya di kulkas, teether akan menjadi dingin dan lebih lembut ketika digigit. Juga sehat untuk bayi.
Rasa dingin sekaligus berfungsi mengurangi rasa gatal dan nyeri pada gusi bayi. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar