Kondisi ini dapat mempengaruhi ibu hamil kehilangan jumlah darah yang mengancam jiwa saat melahirkan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, kejadian ini banyak ditemui pada ibu hamil di negara-negara berkembang.
Baca Juga : Penggunaan Ponsel Saat Hamil Ternyata Mengganggu Kesehatan Janin
Pada pendarahan ini, kekurangan oksigen dapat merusak kelenjar hipofisis ibu hamil.
Kelenjar hipofisis (pituitari) akan menghasilkan hormon hipofisis yang dapat membantu mengatur pertumbuhan, tekanan darah, produksi dan pembakaran energi, dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya.
Tanda dan gejala PPH terjadi karena terlalu sedikit hormon yang dikendalikan kelenjar pituitari: tiroid, adrenal, produksi ASI, dan hormon fungsi menstruasi.
Baca Juga : Kim Kardashian Ternyata Penderita Psoriasis di Wajah! Skin Tightening Solusinya Supaya Bisa Tampil Sempurna
Untuk itu, diharapkan ibu hamil mana pun wajib melakukan pengecekan tekanan darah selama hamil, menjaga berat badan, dan mengatur pola makan selama hamil.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir preeklamsia setelah melahirkan seperti yang diderita Luri AFI.(*)
Source | : | Mayo Clinic,Grid.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar