GridHEALTH.id - Saat menerima obat di apotik atau di toko obat, biasanya kita akan diberi pesan, "Obatnya diminum setelah makan ya."
Ada juga, "Obatnya diminum sebelum makan ya," atau "Obatnya diminum saat perut kosong ya."
Apa bedanya?
Apakah iya minum obat harus dilakukan setelah makan?
Menurut laman premiumtimesng.com, sebenarnya instruksi tersebut bersifat relatif dan tergantung pada jenis obat, persyaratan yang menyertai obat tertentu, serta jenis makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga : Lucinta Luna Mengaku Habiskan Malam Pertama Sampai 10 Ronde, Hubungan Intimnya Sehatkah?
Penting untuk dipahami bahwa makanan dapat memicu perubahan dalam tubuh yang berkaitan dengan kebiasaan makan kita menentukan penyerapan obat.
Perubahan ini termasuk meningkatkan suplai darah dalam usus, meningkatkan kinerja empedu dan juga tingkat keasaman lambung.
Hal tersebut harus diperhatikan dan dipahami, karena segala hal yang kita konsumsi bisa memengaruhi obat dan respons tubuh seseorang terhadap obat itu.
Dokter atau petugas apotik dan toko obat yang menyarankan kepada kita mengonsumsi obat setelah makan, itu artinya kita disarankan mengonsumsi obat tersebut pada 30 menit sampai 1 jam setelah makan.
Adapun obat yang dikonsumsi setelah makan adalah; obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) (ibuprofen, aspirin), metformin untuk diabetes dan obat-obatan steroid, obat-obatan HIV ritonavir, saquinavir dan nelfinavir.
Ini penting karena minum obat setelah makan tidak hanya memastikan bahwa obat diserap ke dalam aliran darah tetapi juga mencegah efek samping, seperti iritasi lambung.
Melansir NHS UK, obat yang dikonsumsi setelah makan juga menghindari efek samping seperti mual atau muntahm yang diakibatkan oleh reaksi dari obat tersebut di dalam tubuh.
Baca Juga : Gegara Minum Es Teh, Pria Ini Didiagnosis Derita Gagal Ginjal Padahal Tak Punya Riwayat Penyakit Ginjal
Sedangkan obat yang dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, berarti diminum 2 jam setelah makan atau 1 jam sebelum makan.
Kenapa? Sebab makanan dan minuman dapat memengaruhi cara kerja obat-obatan ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Misalnya, meminum beberapa obat bersamaan dengan makan dapat mencegah perut dan usus menyerap obat, membuatnya kurang efektif.
Obat yang biasanya dikonsumsi sebelum makan atau saat perut kosong, antara lain; Antihistamin, yang digunakan untuk mengobati alergi, hormon tiroid, dan bifosfonat, yang digunakan untuk perlindungan tulang.
Mereka dikonsumsi pada waktu perut kosong karena mengonsumsinya setelah makan justru bisa mengganggu penyerapan obat oleh lambung. Jadinya kerja obat tidak efektif.
Oh iya, ada beberapa makanan yang dapat menetralkan efek obat-obatan tertentu.
Beberapa makanan atau minuman juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan, seperti jus anggur, jus cranberry, makanan tinggi vitamin K dan suplemen makanan tinggi kalium.
Semoga bisa kita pahami dan menambah wawasan dan keilmuan kita mengenai kesehatan, khususnya cara minum obat yang baik dan benar. Semoga lekas sembuh sakitnya. (*)
Baca Juga : Diet Pepaya Bagus Untuk Turunkan Berat Badan, Tapi Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Tak Mengonsumsinya
Source | : | nhs.uk |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar