GridHEALTH.id - Buang air besar merupakan hal yang cukup melegakan, pasalnya sisa makanan yang sudah menumpuk dalam perut dapat dikeluarkan.
Tapi apa jadinya jika penumpukan sisa makanan dalam perut ini tidak keluar?
Akan terjadi yang namanya sembelit atau sulit buang air besar (BAB).
Baca Juga : Tiga Hal Mudah Ini Akan Membantu Buang Air Besar Jadi Lancar
Ketika seseorang mengalami kesulitan BAB ini, rasanya perut akan terasa berat, sangat sakit untuk bergerak, bahkan usus mengeras.
Hal ini pun terjadi pada seorang pensiunan di Taiwan, yang mengalami kesulitan BAB selama 1 minggu.
Melansir dari Daily Mail, pria berusia 80 tahun ini ditemukan pingsan di ruang tamunya.
Pada saat dibawa ke rumah sakit, pria ini mengaku belum buang air besar selama seminggu.
Lantas dengan cepat petugas medis mengambil tindakan pemindaian, dan menemukan sekitar 30cm tinja yang mengeras telah menumpuk dalam usus besarnya.
Baca Juga : Sama Dengan Pelihara Babi, Pelihara Ayam di Rumah Jadi Bom Waktu Mematikan!
Ahli bedah di Chung-Ho Memorial Hospital di Kaohsiung melaporkan harus memotong bagian sepanjang ususnya karena akumulasi dan mengatakan pria tersebut memiliki jaringan usus nekrotik yang diduga penuh dengan kotoran.
Pria itu juga memiliki suhu 39 °C yang menandakan demam.
Baca Juga : Dibully Karena Alami Vitiligo, Wanita Ini Ubah Tubuhnya Menjadi Karya Seni Unik
Penyebab potensial yaitu tidak mendapatkan cukup serat dari buah dan sayuran, tidak minum cukup cairan, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Setelah lama sembelit, orang mungkin mengalami diare yang dapat memperburuk masalah jika meminum obat anti - diare.
Dokter mendiagnosis pria itu menderita kolitis ulserativa.
Kolitis ulserativa adalah penyakit radang usus (IBD) yang menyebabkan peradangan dan luka yang bertahan lama di saluran pencernaan, melansir dari Mayo Clinic.
Kolitis ulserativa memengaruhi lapisan terdalam usus besar (usus besar) dan rektum.
Gejala biasanya berkembang seiring waktu, dan bervariasi, tergantung pada keparahan peradangan dan di mana ia terjadi, seperti diare, nyeri perut, nyeri dubur, pendarahan, kesulitan BAB, kelelahan, penurunan berat badan, dan demam.
Jika tidak cepat ditangani, ini bisa berakibat fatal, terutama di kalangan lansia yang lebih mungkin terkena gangguan pencernaan.
Kolitis ulserativa yang kronis dapat menyebabkan pecahnya usus yang memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Baca Juga : Diet Sehat Demi Rambut Kuat dan Berkilau, Ayo Coba Terapkan!
Beruntungnya pria berusia lanjut ini tertolong dengan bantuan medis di rumah sakit tersebut.
Source | : | Daily Mail,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar