GridHEALTH.id - Melahirkan bayi kembar umumnya hanya berjarak menit atau jam saja. Namun bagaimana bisa seorang dikatakan melahirkan bayi kembar jika jarak kelahirannya sebulan?
Baca Juga : Terjadi Lagi, Bayi Baru Lahir Ini 'Mengandung' Janin Kembarannya Sendiri Sejak dalam Kandungan
Seorang wanita asal Bangladesh, Arifa Sultana (20) membuat heboh beberapa waktu lalu di media massa.
Pasalnya, Arifa yang melahirkan bayi kembarnya berjarak 1 bulan.
Melansir dari Kompas.com, Pada akhir bulan Februari lalu, Arifa telah melahirkan 1 bayi secara prematur di RS Khulna Medical College di Distrik Khulna., dan berselang 26 hari, ia melahirkan kembali 2 orang bayi kembar.
Di RS, para dokter mendapatkan fakta mengejutkan, karena ternyata Arifa masih hamil dan mengandung bayi kembar di rahim kedua.
Baca Juga : Akibat Penderita Diabetes Naik Terus, Gula Bakal Dikenakan Cukai
Arifa mendapatkan operasi sesar, kedua bayi tersebut kini berada dalam kondisi sehat, dan bisa keluar dari RS tanpa ada gangguan komplikasi.
Dr Sheila Poddar, genekolog yang menangani operasi sesar tersebut menyebut kelahiran terjadi pada 22 Maret 2019.
"Ketika pasien tiba di RS, melakukan pemeriksaan USG dan mendapati bahwa ternyata dia mengandung bayi kembar," kata Sheila.
Baca Juga : Penyebab Kaki Bengkak, Ada yang Sepele Hingga Perlu Penanganan Dokter
"Tentu saja, kami sangat terkejut dengan ini. Saya belum pernah mendapati kasus semacam ini sebelumnya," tambahnya.
Dr. Christopher Ng, genekolog dari GynaeMD Clinic di Singapura menyebut, Arifa mengalami uterus didelphys.
Uterus didelphys atau rahim ganda adalah kondisi di mana seorang wanita memiliki dua rahim alias rahim ganda.
Baca Juga : Bayi Baru Lahir Ini Bikin Perawat Terkesima! Bayi Seakan Sudah Bisa Berjalan, Fenomena Apakah Ini?
Hal ini juga disebut dengan kelainan bawaan.
Melansir dari Mayo Clinic, pada janin perempuan, rahim dimulai sebagai dua tabung kecil.
Saat janin berkembang, tabung biasanya bergabung untuk membuat satu organ berlubang yang lebih besar yaitu rahim.
Namun, kadang-kadang, tabung tidak bergabung sepenuhnya, sebaliknya, masing-masing berkembang menjadi struktur yang terpisah.
Baca Juga : Demi Kehamilan Sehat Ibu Hamil Dilarang Kerja Malam, Ini Alasannya
Rahim ganda mungkin memiliki satu lubang (serviks) menjadi satu vagina, atau setiap rongga rahim mungkin memiliki serviks.
Dalam banyak kasus, dinding tipis jaringan membentang sepanjang vagina, membaginya menjadi dua lubang terpisah.
Wanita yang memiliki rahim ganda ini dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur, bahkan kelainan ginjal.
Baca Juga : Penelitian: Wanita yang Hamil di Usia Ini Berpeluang Besar Lahirkan Anak Cerdas
Beberapa dokter tidak yakin mengapa beberapa janin mengalami rahim ganda dan yang lain tidak.
Komponen genetik dapat menjadi faktor karena kondisi langka ini kadang terjadi pada keluarga.
"Tetapi, mungkin karena perempuan ini berasal dari daerah pedesaan, sehingga tak mendapat layanan pemindaian semacam itu," ujar Christopher.
Walau demikian, Arifa menyatakan bahwa dirinya senang dikaruniai 3 anak yang terlahir selamat.(*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar